Jakarta, Obsessionnews – Potensi bisnis industri maintenance, repair, and overhaul (MRO) di Indonesia saat ini mencapai USD 920 juta dan dalam empat tahun ke depan bisa naik menjadi USD 2 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian Saleh Husin, di Konferensi Aviation Maintenance Repair and Overhaul Indonesia (AMROI) ke-4 di Jakarta, Rabu (20/4).
Pesatnya pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia membuka peluang usaha cukup besar pada industri perawatan dan perbaikan pesawat atau disebut maintenance, repair, and overhaul (MRO). Bahkan, diperkirakan di Asia Pasifik akan menjadi pusat pertumbuhan industri MRO pada tahun 2022.
“Untuk itu, kami tengah mendorong peningkatan kapasitas maupun kapabilitas industri MRO di Indonesia,”Kata Menperin, Rabu (20/4)
Sejak peraturan pemerintah mengenai industri jasa penerbangan mulai dilonggarkan di Tahun 2000, pertumbuhannya melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia.
Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta dan wilayah yang cukup strategis, membutuhkan sarana transportasi udara untuk mendukung konektifitas antar pulau dan wilayah.
“Wilayah Indonesia mencakup sebaran lebih dari 17.000 pulau, membentang sepanjang 5.200 km dari timur ke barat dan 2.000 km dari utara ke selatan. Hal ini menjadi pasar yang sangat potensial bagi para investor dunia untuk membangun industri penerbangan di Indonesia,” pungkas Menperin. (Aprilia Rahapit)