Jumat, 26 April 24

Politisi PDI Perjuangan Kecam Pimpinan DPR Bermasker

Politisi PDI Perjuangan Kecam Pimpinan DPR Bermasker

Jakarta, Obsessionnews Jalannya pembukaan sidang Paripurna DPR RI, hari ini, Jumat (30/10) ada yang unik. Dimana, seluruh pemimpinan lembaga legislatif itu, mengenakan masker, solidaritas korban bencana asap di sejumlah wilayah. “Norak dan kekanak-kanakan,” kecam Adrian Napitupulu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.

Aktivis 1998 yang berhasil menggulingkan rezim Orde Baru itu, menyarakan, sebagai legislator Pimpinan DPR seharusnya tidak perlu menunjukan solidaritas dengan cara yang norak dan kekanak-kanakan. Melainkan dengan merevisi UU yang melegitimasi pembakaran hutan, salah satunya UU No 32 tahun 2009.

adrian

Adian menilai, apa yang dilakukan para pimpinan DPR itu menjadi dagelan yang tidak lucu karena Rakyat sangat tahu bahwa ketika hutan terbakar, para pimpinan itu justeru merasa lebih penting bertemu Donald Trump dan selfie degan “cheer leaders” mengenakan rok mini daripada meninjau lokasi kebakaran hutan,” sindir Adian. (baca juga: Hormati Korban Asap, Rapat Paripurna DPR Gunakan Masker)

Selain merevisi UU, lanjutnya, hal lain yang harusnya dilakukan oleh pimpinan DPR harusnya memperjuangkan anggaran yang lebih besar untuk mencegah kebakaran hutan dikemudian hari.

“Ketika pimpinan DPR menggunakan masker tapi berdiam diri terhadap beragam peraturan perundangan yang melegitimasi pembakaran hutan, tidak memperjuangkan anggaran untuk pencegahan dan penanganan asap maka jelas bahwa apa yang dilakukan pimpinan DPR adalah memanfaatkan penderitaan rakyat korban asap untuk popularitas dirinya,” tegasnya, seperti pesan singkat yang redaksi Obsessionnews terima.

Disisi lain, bebernya, menggunakan masker dalam Rapat Paripurna menjadi sebuah penghinaan terhadap Indonesia ketika masker norak itu tetap digunakan saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan.

“Sedih kita melihat para pimpinan DPR menjadikan Rakyat dan lagu Indonesia Raya menjadi olok olok yang tidak lucu hanya untuk mengejar popularitas dan pencitraan. Para pimpinan itu bukan saja tidak punya rasa kebangsaan tapi juga jangan-jangan mereka tidak punya hati nurani,” kata Adian.

Lelucon masker itu umumnya disebut sebagai Aksi teaterikal yang biasa dilakukan mahasiswa. Ketika aksi teaterikal itu justeru dilakukan juga disaat paripurna oleh para pimpinan DPR maka sepertimya dimasa muda mereka tidak pernah lakukan demonstrasi termasuk aksi-aski teaterikal.

“Menyedihkan memang hidup tanpa lewati masa muda,” katanya dengan nada sedih. (rez)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.