Obsessionnews.com – Kepolisian Resor Kota Kupang Kota, Polda Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan larangan kepada masyarakat, khususnya para pendukung pasangan Capres-Cawapres, untuk tidak merayakan kemenangan secara berlebihan dengan menggelar konvoi di jalanan.
“Kami tegaskan bahwa hal itu dilarang dan tidak diperbolehkan oleh aturan yang ada,” kata Kapolres Kota Kupang Kota Kombes Pol Aldinan R.J.H Manurung dikutip dari Antara, Kamis (15/2/2024).
Baca juga: Bawaslu Temukan 19 Masalah pada Tahap Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
Komentar tersebut berkaitan dengan kejadian konvoi oleh sejumlah orang yang mengaku pendukung dari salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang sudah menang menurut perhitungan cepat.
Manurung menyatakan, pihaknya telah memantau kejadian pada Rabu (14/2) malam, dan memastikan perbuatan tersebut melanggar hukum. Alhasil, tim patroli langsung melarang dan memberikan teguran kepada kelompok-kelompok tersebut.
Menurut Manurung, kegiatan tersebut dapat memicu keributan atau masalah baru di Kota Kupang, karena hasil resmi belum diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara.
“Kami akan menindak tegas bila masih ada lagi kegiatan konvoi yang mengganggu ketertiban masyarakat bahkan memicu konflik baru dengan peserta pemilu lainnya,” tegasnya.
Manurung mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di ibu kota Provinsi NTT, penyelenggaraan Pemilu di Kota Kupang berjalan aman dan damai tanpa kendala berarti.
Baca juga: FOTO Warga Kampung Areman Antusias Ikuti Pesta Demokrasi Pemilu 2024
“Namun, ada beberapa kesalahpahaman di beberapa TPS yang telah diselesaikan dengan baik, dengan kolaborasi antara KPPS, PPS, dan Bawaslu Kota Kupang,” tambahnya.
Manurung juga berharap agar masyarakat NTT, khususnya di Kota Kupang, menjaga kondusifitas Pemilu hingga pada tahap akhir penetapan hasil yang diharapkan berlangsung dengan damai dan aman.
“Tentu, tujuan kita semua adalah menyukseskan perhelatan pesta demokrasi di Indonesia, terutama di Kota Kupang, agar berjalan dengan aman,” tambahnya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk menahan emosi dan menghindari euforia berlebihan yang dapat memicu konflik dengan pihak lain. (Antara/Poy)
