Brebes, Obsessionnews – Ratusan petani bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, mendemo Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menuntut agar pemerintah menstop impor bawang merah dari China dan Thailand. Lantaran bisa merusak harga bawang merah lokal yang bakal merugikan petani.
Menurut Pengurus Dewan Bawang Nasional, Amin Kartiawan, harga bawang merah Rp18.000 – Rp20.000 perkilogram. “Sayang sekali jika harga tersebut rusak oleh ulah para importir nakal yang mengimport bawang merah ilegal”, tegasnya di depan menteri pertanian dan sejumlah wartawan.
Untuk impor Amin menjelaskan para petani hanya membutuhkan benih yang menghasilkan bawang merah berkualitas terbaik dan berukuran besar karena bawang merah tersebut akan kembali di ekspor ke Malaysia, Singapura dan Thailand. “Harga benih bawang merah kita import karena hasil panen ukuran besar dan harga benih lebih murah yaitu 24 ribu perkilogram”, tukasnya.
Menjawab tuntutan petani, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menegaskan, pemerintah tidak perlu impor bawang merah. “Nanti saya akan bilang ke Menteri Perdagangan RI, Rahmat Gobel, untuk tidak perlu lagi impor bawang merah,” tambahnya.
Untuk pasokan bawang merah secara nasional, Mentan menyatakan surplus bulan ini dari 90 ribu ton bawang merah kebutuhan nasional. Juli mendatang, pasokan bawang merah mencapai 120 ribu ton.
Lebih lanjut Mentan, meminta kepada Bupati Brebes untuk meningkatkan produksi pertanian dengan menyediakan lahan pembibitan seluas 100 hektar. Pemerintah pusat siap mengucurkan dana Rp300 milyar untuk anggaran tahun depan.
“Pemerintah pusat akan mengucurkan anggaran besar kepada bupati se-Indonesia yang meningkatkan produksi pertanian sesuai target, jika gagal maka kami akan tarik dana tersebut” tegasnya.
Mentan memuji produksi panen bawang merah dan padi di kabupaten Brebes sebagai lumbung pertanian padi terbaik pada peringkat 4 tingkat nasional.
“Saya senang harga bawang merah di Brebes stabil dan hari ini Bulog siap membeli bawang merah dalam jumlah banyak untuk mengisi pasaran bawang merah di daerah yang harganya masih tinggi” jelasnya kepada wartawan. (DeLoui)
(DeLoui)
