Bandung, Obsessionnews – Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya meningkatkan kapasitas bagi pengusaha muda Indonesia dalam menghadapi era persaingan saat ini. Menurut Presiden modal saja tidak cukup bagi seorang pengusaha untuk bisa bersaing di tingkat global.
Permintaan itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Pembukaan Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi se-ASEAN di Telkom University Convention Center, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/5/2016).
“Kita harus memahami bahwa sekarang dunia berubah sangat cepat sekali dalam hitungan detik, dalam hitungan jam, hitungan hari selalu berubah, kemajuan teknologi membuat dunia seolah tanpa Batas,” kata Jokowi.
Dengan keterbukaan dan kompetisi akan memaksa kita untuk memperbaiki diri dan mengejar ketertinggalan dari negara lain. Jika tidak kuat menghadapi persaingan, justru bangsa kita akan kesulitan membangun fondasi ekonominya.
“Buat saya kalau disuru pilih, pilihan saya hanya satu yakni kita harus berani terbuka dan kita harus yakin bahw dengan terbuka itu kita menjadi lebih baik. Artinya adalah kalau terbuka itu harus berani berkompetisi, kita harus berani bersaing, bertarung, siap tidak siap kita harus siapkan diri tidak ada kata lain,” pungkas Presiden.
Namun demikian, Jokowi yakin para pengusaha muda Indonesia, bukanlah kelompok orang yang gampang menyerah, kalau terus diberikan dukungan dan dorongan mereka justru akan menjadi pengusaha yang tangguh yang siap menjadi pemenang, bukan menjadi pecundang.
“Jadi kalau ingin jadi pengusaha itu jangan mikir dulu, terjuni dulu, jalani dulu. Baru kalau ada persoalan di lapangan selesaikan. Kalau tidak pasti jatuh, kalau sudah jatuh ya bangkit lagi harus seperti itu,” pintanya.
“Saya yakin anak muda kita, para pengusaha muda kita, bukan anak muda yang hanya gampang menyerah, yang jago kandang tapi saya meyakini kalau terus diinjeksi, disuntik terus anak-anak muda kita adalah petarung-petarung yang tangguh, petarung-petarung yang siap jadi pemenang,” tambah Jokowi.
Turut hadir dalam acara ini, antara lain Menko PMK Puan Maharani, Menristekdikti M Natsir, Seskab Pramono Anung, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Gubernur Jawa Barat Ahmat Heryawan, perwakilan Kadin Malaysia, serta mahasiswa peserta jambore. (Has)
