New York – Utusan tetap Rusia di PBB mengatakan, jika tidak ada intervensi militer Rusia di Suriah, bendera hitam Daesh dan Al Qaeda pasti sudah berkibar di Damaskus.
Tasnim News (3/10), mengutip Rai Al Youm melaporkan, Vitaly Churkin, Utusan tetap Rusia di PBB, Senin (3/10), dalam jumpa persnya menuturkan, Moskow berharap kerja sama dengan Washington terkait Suriah dapat segera dimulai dan Rusia tidak ingin perang dunia ketiga sampai terjadi.
Utusan tetap Rusia di PBB menambahkan, Moskow tidak dapat menerima langkah sepihak Amerika di Suriah, namun demikian, peluang dihentikannya langkah-langkah permusuhan setelah kerja sama Moskow-Washington dihidupkan kembali, tetap terbuka.
Amerika, Senin (3/10) mengumumkan, seluruh kontak dengan Rusia terkait penghentian kekerasan di Suriah sedang dalam kondisi ditangguhkan.
Churkin menjelaskan, Moskow tidak sedang melakukan pengawasan sepihak dengan maksud menghentikan gencatan senjata di Suriah.
Terkait draf usulan Perancis yang diajukan ke Dewan Keamanan PBB, Churkin mengatakan, jika pandangan-pandangan dalam draf itu mengarah pada penghentian perlawanan pasukan pemerintah Suriah secara sepihak, maka draf tersebut sampai kapanpun tidak akan pernah membuahkan hasil.
Utusan tetap Rusia di PBB melanjutkan, kesepakatan ini hanya bisa dilaksanakan jika Moskow menyetujui pengawasan serius dan koordinasi untuk memerangi teroris, pasalnya penghentian pertempuran yang dimaksud Perancis, tidak meliputi kelompok-kelompok teroris. (ParsToday)
