Jakarta – Pertarungan untuk memperebutkan posisi nomor satu di Partai Amanat Nasional (PAN) sedang bergulir. Antara lain sebagai kandidatnya yaitu suara incumben Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam menyampaikan, kebiasaan untuk menjadi Ketum PAN dua periode tidak pernah tercantum dalam AD/ART. Itu kesepakatan di luar konstitusi partai.
“Kalau kebiasan itu mau dibicarakan, ya di kongres. Bilang di AD/ART cukup satu kali saja ketua umum,” ujar Nur Alam dalam konferensi persnya di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Sasaran perjuangan, kata dia, untuk kebesaran partai, menambah dukungan dari konstituten dari pemilu ke pemilu. “Saya ketua DPW 3 periode Sulawesi Tenggara. Pemenang Sulteng, Partai berkuasa kalah 50 tahun, Salah satu indikator yang paling penting, untuk bangun dan kebesaran partai tidak cukup satu periode,” jelas Nur yang juga pendukung Hatta Rajasa.
PAN merupakan partai tergolong baru yang masih butuh penyokong didalam partai. Riwayat perjuangan PAN pada pemilu pertama 35 kursi, kedua 55 kursi. “Itu ada peningkatan periodesasi ada dua kali, Hatta berhasil tingkatkan, kalo dua kal,” katanya.
“Hatta soilusi dan jawaban untuk kita semua, dua digit di 2019 akan tercapai, kita semua yakin, siap kerja untuk PAN dan Hatta,” pungkasnya. (Pur)
