Sabtu, 11 Mei 24

Pemerintah Jangan Asal Menambah Utang

Pemerintah Jangan Asal Menambah Utang

Jakarta, Obsessionnews – Seperti diberitakan di berbagai media, BUMN Garuda Indonesia berencana kembali berekspansi dengan membeli 30 pesawat baru, setelah mampu membukukan keuntungan pada kuartal I tahun 2015. Untuk kepentingan ekspasi ini, Garuda telah mendapatkan komitmen pendanaan sebanyak $4,5 miliar dari BOC Aviation, anak usaha Bank of China.

Penandatanganan kesepakatan antara Garuda dan BOC Aviation disaksikan langsung oleh Menteri Negara BUMN Rini Soemarno di sela-sela acara Paris Air Show di Paris pada 16 Juni 2015. Terkait aksi ini pengamat ekonomi dari Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta, Gede Sandra, memiliki catatan kritis.

“Di tengah situasi ekonomi dunia yang tidak menentu seperti sekarang, sebaiknya pemerintah dan BUMN jangan asal menambah utang. Apakah itu dari Tiongkok maupun Bank Dunia. Penambahan utang yang tidak terkendali dapat membahayakan perekonomian karena dengan cepat akan melampui batas aman (sustainable),” tandas Gede Sandra kepada Obsessionnews, Jumat malam (26/6/2015).

Menurut Gede yang juga peneliti di Lingkar Studi Perjuangan (LSP), Garuda sudah memiliki rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) yang cukup besar. Pada Kuartal I tahun 2015, DER Garuda sudah mencapai 1,5 kali. Nilai rasio ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2014, sebesar 1,1 kali. Kemudian bila ditambah utang $ 4,5 miliar dari China nanti, maka DER Garuda dapat melonjak hingga 6,65 kali. Nilai ini di atas DER maskapai-maskapai penerbangan di luar negeri, contohnya di AS, yang berkisar di rasio 4 kali.

“Apalagi kabarnya pemerintah, dalam hal ini Menteri BUMN, juga sudah akan menambah utang BUMN infrastruktur sebesar $ 40 miliar lagi dari Tiongkok. Belum lagi banyak persyaratan (conditionalities) seperti keharusan untuk menggunakan barang kualitas rendah, yang akhirnya malah meningkatkan biaya perawatan (maintenance). Perlu juga dipertanyakan sejauh mana kandungan lokal, dalam hal tenaga kerja dan sumber daya domestik, yang akan dilibatkan dalam berbagai proyek infrastruktur ke depan demi menjamin keberdikarian kita,” tutur mantan aktivis ITB dan lulusan magister UI ini. (Ars)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.