Minggu, 12 Mei 24

Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi

Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
* Situasi masjid Peshawar usai ledakan bom bunuh diri. (MSN)

Pelaku bom bunuh diri di masjid Peshawar, Pakistan, berseragam polisi dan mengenakan helm.

Dilansir MSN, Kamis (2/1/2023),
Pelaku bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 100 orang di dalam sebuah masjid di Peshawar Pakistan pada 6 Januari 2023, mengenakan seragam polisi dan helm ketika melakukan serangan itu, lapor Dawn.

Hampir 400 jemaah hadir di dalam masjid di Peshawar ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya. Almarhum juga termasuk 27 petugas polisi.

Kepala Polisi Khyber Pakhtunkhwa Moazzam Jah Ansari pada Kamis mengungkapkan, bahwa pelaku bom bunuh diri mengenakan seragam polisi dan polisi sedang mendekati jaringan teror di balik ledakan tersebut.

Ledakan yang meledakkan dinding ruang shalat, menghancurkan orang-orang di dalam masjid, adalah kesalahan keamanan, kata kepala polisi, karena petugas tidak dapat memeriksanya karena dia berseragam, kata laporan itu.

Polisi, sambil memastikan bahwa kepala terpenggal yang ditemukan di lokasi ledakan adalah kepala pelaku, mengatakan dia mengenakan topeng dan helm. Mereka memiliki “ide yang masuk akal” tentang siapa pengebom itu setelah mencocokkan kepalanya dengan gambar CCTV.

“Dia [pembom bunuh diri] memasuki gerbang utama dengan sepeda motor, masuk ke dalam, berbicara dengan seorang polisi dan bertanya di mana masjid itu. Artinya penyerang tidak mengetahui daerah tersebut. Dia diberi target dan ada seluruh jaringan di belakangnya. Dia bukan satu-satunya ranger,” kata kepala polisi Ansari seperti dikutip The Dawn.

Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki bagaimana pelanggaran keamanan besar dapat terjadi di salah satu daerah yang paling dikontrol ketat di kota Peshawar, perumahan biro intelijen dan kontra-terorisme, dan bersebelahan dengan sekretariat regional.

Ini adalah serangan paling mematikan di Pakistan dalam beberapa tahun dan yang terburuk sejak kekerasan mulai melonjak lagi di wilayah itu setelah pengambilalihan Kabul oleh Taliban Afghanistan pada 2021. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.