Sabtu, 27 April 24

Pekerja Magang di Perusahaan AS Digaji Rp117 Juta Sebulan

Pekerja Magang di Perusahaan AS Digaji Rp117 Juta Sebulan
* Ilustrasi pekerja magang di perusahaan. (Getty/BBC)

Ternyata perusahaan-perusahaan di beberapa sektor memberikan paket gaji luar biasa besar kepada para pekerja magang sebagai cara untuk memikat mahasiswa lulusan terbaik.

Di sejumlah perusahaan, berstatus magang berarti bekerja remeh-temeh seperti mengisi kertas untuk printer dengan upah minimum.

Namun, di perusahaan lain, seperti Uber dan Amazon, beda cerita: berstatus magang sama artinya dengan memperoleh pendapatan lebih dari US$8.000, atau setara Rp117 juta per bulan.

Angka itu terungkap dalam survei tahunan yang dirilis situs review kerja Glassdoor pada 2022, yang melacak 25 posisi magang berpenghasilan terbaik di AS.

Posisi magang dalam daftar itu, jika diteruskan selama setahun, penghasilannya jauh melampaui rata-rata pendapatan tahunan pegawai AS.

Sebagai contoh, posisi teratas dalam daftar itu—perusahaan gim Roblox—membayar pemagang sebesar US$9.667 (Rp141,5 juta) per bulan.

Perusahaan lain, semisal Microsoft, Deutsche Bank, dan eBay membayar pemagang sebesar US$7.000 (Rp102,5 juta) per bulan.

Glassdoor, yang telah melacak pemagang berpenghasilan tertinggi sejak 2017, memantau adanya peningkatan upah pemagang setiap tahun.

Angka upah tersebut mungkin membuat para pegawai yang bekerja secara penuh selama berpuluh tahun terdiam, tak bisa berkata-kata.

Namun, meroketnya upah pemagang juga bisa menjadi pertanda betapa bursa kerja telah berubah sejak pandemi berlangsung.

Angka itu mencerminkan bahwa sejumlah perusahaan lebih gigih menarik pegawai berbakat secepat mungkin—walaupun pegawai itu berada pada tahap dini dalam karier mereka.

Dari pemagang menjadi karyawan tetap
Ada banyak alasan mengapa sejumlah pemagang berpenghasilan lebih tinggi ketimbang pekerja biasa dalam setahun.

Namun, alasan-alasan itu seharusnya tidak mengagetkan, kata Lauren Thomas, seorang ekonom dan peneliti data dari Glassdoor yang bertanggung jawab dalam survei upah pemagang.

“Angka tersebut benar-benar merupakan cerminan dari apa yang akan didapatkan para pemagang itu di kemudian hari,” ucap Lauren.

Seorang pemagang yang diupah US$8.000 (Rp117 juta) per bulan di sebuah perusahaan teknologi atau keuangan bakal memperoleh gaji yang jumlahnya tidak jauh berbeda jika dia diangkat sebagai karyawan tetap di perusahaan yang sama.

Berupaya agar seorang pemagang bertalenta tinggi bisa bertahan menjadi karyawan adalah alasan mengapa sejumlah perusahaan begitu jor-joran mengeluarkan uang untuk mengupah mereka, demikian dijelaskan Lauren.

“Banyak perusahaan menggunakan program magang ini sebagai jalur masuk menuju tahap karyawan, dan mereka mengupah para pemagang penuh waktu,” papar Lauren.

Cara itu secara khusus diterapkan selama pandemi karena ini adalah era di mana “bursa kerja amat ketat bagi para perusahaan—yang berarti para pegawai punya lebih banyak pilihan dari biasanya”.

Pilihan ekstra tersebut juga berlaku bagi para pemagang karena banyak perusahaan ingin mempertahankan mereka di tengah perang mencari karyawan berkemampuan tinggi.

Sebagian besar tawaran magang menggiurkan berada di sektor teknologi dan keuangan.

Dua tahun lalu, kata Lauren, kurang dari setengah dalam daftar pemagang dengan upah terbaik ditempati pemagang di perusahaan teknologi.

Saat ini, 68% posisi dalam daftar tersebut diisi oleh pemagang di perusahaan-perusahaan Silicon Valley.

“Banyak perusahaan harus memindahkan operasi mereka dan kegiatan harian di ranah daring. Itu artinya [kemampuan] teknologi jauh lebih diperlukan dari masa sebelumnya,” papar Lauren.

Meski demikian, perusahaan-perusahaan di sektor lain—seperti energi dan manufaktur—juga membayar para pemagang dengan baik dan berjuang mempertahankan mereka.

Ini artinya banyak perusahaan besar berupaya memikat pekerja, bahkan pada tahap paling awal dari karier mereka.

“[Jumlah upah] itu hanya sedikit contoh bahwa ‘jika kamu bekerja di sini, inilah yang akan kamu dapatkan. Inilah kualitas hidup yang bisa kamu harapkan’,” papar Ron Delfine, direktur layanan karier di Heinz College of Information and Public Policy, Universitas Carnegie Mellon, AS.

Dia mengutarakan, banyak mahasiswa dari universitasnya menjadi pemagang di perusahaan-perusahaan pada daftar Glassdoor. Adapun lebih dari setengahnya mendapat tawaran sebagai karyawan penuh waktu.

Menurut Ron, mengupah pemagang dengan nilai yang bagus adalah investasi yang bisa menghemat uang perusahaan di bidang perekrutan pegawai sekaligus menjaring talenta-talenta top. (Red)

Sumber: BBC News

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.