Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Hendrawan Supratikno menilai, dukungan Partai Golkar terhadap Joko Widodo sebagai calon Presiden pada Pemilu 2019 tidak lain sebagai bentuk pencitraan.
Setelah mengalami konflik yang berkepanjangan selama dua tahun, suara Golkar di masyarakat semakin menurun. Untuk mengembalikan citra itu, salah satunya adalah membawa nama Jokowi untuk didukung sebagai Capres.
“Kalau berlebihan membangun citra, energi kita untuk kerja nyata bisa terkuras,” ujar Hendrawan saat dihubungi, Minggu (4/9/2016).
Sebab itu, ia berharap Presiden Jokowi tidak tergangung dengan manuver Golkar. Masyarakat juga dianggap sudah cerdas melihat strategi politik yang dimainkan Golkar, bahwa dukungan itu terlalu dini dan tidak tepat.
“Mudah-mudahan langkah Golkar tidak memecah konsentrasi dan fokus kita untuk pencapaian target-target yang sudah ditetapkan,” katanya.
Dalam Rapat Koordinasi Partai Golkar di Jakarta, salah satu agendanya adalah membahas strategi pencalonan Jokowi di Pilpres. Nama-nama lain juga muncul untuk disandingkan sebagai calon Wakil Presiden diantaranya, Sri Mulani, Khofifah Indar Parawansa dan Sri Sultan Sultan Hamengku Buwono X. (Albar)