PDB Indonesia Diperkirakan Berada di Bawah Ekspektasi

Bandung, Obsessionnews - Akhir November 2015 harga emas dan minyak masih mengalami keterpurukkan. Kepala Analis Forextime Jameel Ahmad, Selasa (15/12), menilai pergerakan pasar bulan November ditandai oleh harga emas yang lebih rendah bersamaan dengan melambungnya USD karena reaksi optimis trader terhadap komentar Federal Reserve AS mengenai tingkat suku bunga, namun di sisi lain harga minyak sekali lagi tenggelam dalam kejenuhan pasar. Menurut Jammel, harga emas berbalik dari 1148 dolar AS di akhir Oktober menjadi 1065 pada akhir November, dengan pelemahan harga minyak yang di awal November berada di bawah 49 dolar AS ke angka 40.20 dolar AS di akhir bulan. "EURUSD terus menghadapi tekanan besar akibat Bank Sentral Eropa yang terus mengancam stimulus, ditambah insiden Paris yang juga mempengaruhi sentimen. Pasangan tersebut juga terancam tekanan di level 1.0570 akibat tendensi berkelanjutan dari Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga. Selain pasangan mata uang tersebut, sepanjang bulan ini pasangan GBPUSD juga terkena imbas dan mencapai 1.5038 di titik terendah dan di 1.5437 pada level tertinggi," tandas Jameel.
Ia mengungkapkan, mata uang emerging market memunculkan cerita lain lagi, di mana Federal Reserve sangat diharapkan dapat memulihkan kondisi pasar di bulan Desember. Pasangan mata uang USDIDR, jelasnya terus berusaha menyingkir dari titik terendah selama sepuluh tahun terakhir di level 14700 dan berhasil duduk di 13700 pada akhir bulan. Namun di sisi lain, timpalnya fundamental terlihat melemah dengan pertumbuhan PDB di kuartal ketiga berada di level terendah dalam empat tahun akibat rendahnya harga komoditas. Meski Rupiah menunjukkan reaksi positif terhadap paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah, ia menilai semua optimisme yang mengelilingi keinginan Rupiah untuk membangun momentum meredup akibat rumor bahwa Bank Indonesia terpaksa menggunakan cadangan devisanya untuk mempertahankan nilai tukar Rupiah. Jameel mengingatkan, PDB Indonesia diperkirakan akan terus berada di bawah ekspektasi, dan ini membatasi kemungkinan mata uang untuk memperoleh kembali kekuatannya. Namun demikian, ujar Jameel secara keseluruhan, bulan November adalah bulan di mana pasar berkembang dan pasar yang sudah matang seperti Uni Eropa merasakan efek harapan akan pemulihan pasar oleh Federal Reserve. Data terdekat berikut yang sedang dipantau adalah hasil NFP November. Jameel mewaspadai jika lebih baik daripada yang diharapkan, The Fed akan memiliki lebih banyak alasan untuk beraksi sebelum tahun 2015 berakhir. (Dudy Supriyadi)
