Sabtu, 27 April 24

Orang Tua Ingin Sutopo Dimakamkan di Boyolali

Orang Tua Ingin Sutopo Dimakamkan di Boyolali
* Sutopo saat berada di UGM Yogyakarta. (Foto IG Sutopo)

Jakarta, Obsessionnews.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, Cina, Minggu (7/7/2019). Sutopo meninggal setelah menjalani perawatan itensif karena penyakit kanker.

Istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih, mengatakan sejak pukul 01.35 waktu setempat, suaminya sudah tak ada respons. “Secara resmi di dokumen tadi (meninggalnya) ditulis jam 02.20 waktu Guangzhou,” kata Retno lewat pesan pendek kepada sekretaris Sutopo, Fitri, yang ditunjukkan kepada wartawan.

Dari percakapan itu, Retno mengatakan pihak keluarga belum memastikan di mana Sutopo akan dimakamkan. Saat masih hidup Sutopo pernah meminta dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Jakarta Timur. “ Tapi ayahnya Pak Topo sepertinya inginnya di Boyolali,” ujar Retno.

Sutopo diketahui tengah berada di Guangzhou, Cina, untuk mengobati penyakit kanker parunya yang semakin parah, sejak 15 Juni 2019 . Sutopo dikabarkan meninggal Minggu dini hari ini sekitar pukul 02.20 waktu Guangzhou atau 01.20 WIB.

Sutopo sebelumnya mengumumkan kepergiannya ke Cina melalui vlog yang dibuatnya dengan merekam suasana di Bandara Internasional Soekarno Hatta sambil bercerita dan diunggahnya di akun Instagramnya pada 15 Juni 2019.

“Saat ini saya masih berada di Bandara Internasional Soekarno Hatta dalam rangka menuju ke Guangzhou Cina untuk berobat penyakit kanker yang makin gerogoti dan makin menyakitkan,” ujar dia kala itu.

Saat itu Sutopo menuturkan, sel kanker telah menyebar ke banyak tulang dan organ tubuh lain. Sebelumnya, pada unggahan Minggu, 9 April 2019, Sutopo mengirim gambar dia dan ibunya yang terlihat masih segar.

“Setiap Ibu merawatku, tanpa kenal lelah memijit sendi-sendi yang sakit. Meski selesai dipijit langsung sakit lagi,” kata dia. “Nyeri terus menerus dan di banyak sendi. Diberi morfin tidak mempan menahan sakitnya.” (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.