Jumat, 3 Mei 24

Negeri yang Frustrasi Karena Korupsi

Negeri yang Frustrasi Karena Korupsi

Oleh: Fahri Hamzah (Wakil Ketua DPR RI)

Jika sebuah mesin pesawat terbang mengalami kecelakaan maka segera setelah itu akan dilakukan investigasi menyeluruh. Tentang apa sebab terjadi kecelakaan dari seluruh aspeknya. Ini soal mesinkah atau human error kah?

Tim bekerja untuk melacak secara detail kejadian. Perusahaan pembuat pesawat juga turun dan semua diteliti termasuk teknologi sampai detail sekali. Latar pilot dilacak serta percakapan dalam kotak hitam diungkap. Lalu diambil kesimpulan.

Kesimpulan-kesimpulan yang terakumulasi digunakan untuk memperbaiki operasi kedepan. Hal ini membuat penerbangan pesawat terbang menjadi moda transportasi paling aman di dunia. Jarang sekali terdengar adanya kecelakaan.

Itu metafora yang saya ingin sampaikan bahwa operasi sebuah negara juga bisa diumpamakan seperti industri penerbangan. Ada mesin birokrasinya, ada manusianya dan tata cara kerja yang disepakati.

Negara dan Lembaga-lembaga yang ada di dalamnya terdiri dari elemen-elemen yang kompleks tetapi tradisi bernegara lebih tua daripada tradisi industri pesawat terbang. Karenanya pengalaman melakukan Audit Negara jauh lebih banyak.

Seperti pesawat, jika ada kecelakaan dalam negara semisalnya Korupsi maka negara telah lama melakukan investigasi dan menemukan apa sebabnya. Audit Negara telah menemukan apa sebab korupsi dan bagaimana cara mengatasinya.

Tradisi itulah yang melahirkan negara-negara besar dan bahkan tradisi itu juga yang mengajarkan kepada kita kapan negara itu menjadi besar dan menguat serta kapan suatu negara dan imperium menjadi rapuh dan jatuh.

Tapi hari ini, ada sebuah negara setelah lebih 72 tahun merdeka tapi belum tahu. Adanya menyelesaikan kecelakaan bernama Korupsi. Semua orang frustrasi dan bahkan menyimpulkan ini gak bIsa diperbaiki. Coba bayangkan!

Saya lebih ngeri tadi setelah mendengar pernyataan wakil ketua @KPK_RI Laode Syarif yang menyampaikan bahwa tidak ada masalah sistem dalam Korupsi di Indonesia dan ini semua masalah moral dan meminta semua orang bertobat.

Saya ingin sampai di sini dulu untuk membiarkan kita memikirkannya secara baik. Sebab jangan-jangan kita memang tidak punya jalan keluar. Karena yang dipaksakan bukan Audit Negara tapi semacam fiksi dan jurnalisme.

Twitter @Fahrihamzah 14-15/2/2018

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.