Jumat, 26 April 24

Muhadjir Sebut Dana Abadi Pendidikan untuk Pasca Covid-19

Muhadjir Sebut Dana Abadi Pendidikan untuk Pasca Covid-19
* Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (Foto: Istimewa)

Jakarta, obsessionnews.com – Pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Meski begitu pemerintah Indonesia telah melakukan upaya, bukan hanya untuk menangani pandemi agar segera berakhir, tetapi juga mempersiapkan negara dalam menghadapi masa setelah pandemi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah sejak tahun lalu sudah mengalokasikan sebagian dari total 20% anggaran pendidikan untuk penanganan Covid-19.

“Sekarang kita sedang fokus pada sektor kesehatan dan ekonomi, sedangkan sebagian dari dana pendidikan kita masukkan ke dalam dana abadi pendidikan,” ujar Muhadjir saat menjadi narasumber Kajian Ramadan 1442 H yang digelar virtual oleh Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Minggu (18/4/2021).

Mudah-mudahan ke depan dana abadi pendidikan ini bisa digunakan betul-betul ketika Covid-19 sudah selesai. “Kita bisa tancap gas untuk membangun SDM (Sumber Daya Manusia) melalui sumber-sumber beasiswa,” ucapnya.

Ia menyatakan, pemerintah juga telah menyiapkan prioritas cetak biru ekosistem pengetahuan dan inovasi di bidang SDM. Antara lain, menyusun rencana pengembangan SDM di setiap lembaga riset dan inovasi yang secara sistematis terfasilitasi dengan sumber pendanaan beasiswa.

“Oleh sebab itu, pemerintah sekarang sedang berusaha untuk memperbesar cadangan dana abadi untuk beasiswa dan juga riset,” tambah Muhadjir

Selaras dengan topik yang diangkat saat memberikan kajian yakni Dampak Pandemi Terhadap Pembangunan SDM Bangsa, Muhadjir juga mengungkap bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap semua sektor, tanpa terkecuali pendidikan.

Digitalisasi melalui pendidikan Jarak Jauh (PJJ) mutlak dilakukan agar dunia pendidikan dapat menyesuaikan dengan situasi pandemi maupun perubahan zaman.

“Dengan adanya perkembangan teknologi ini, guru juga dituntut untuk menyeimbangkan antara upskill dan reskill. Sekolah itu bukan hanya untuk pembelajaran, tapi penting untuk terus meningkatkan dan memperbarui keterampilan,” tutur mantan Mendikbud tersebut.

Di samping itu, ia pun mendesak perguruan tinggi-perguruan tinggi untuk melakukan inovasi dan pengembangan riset. Salah satu yang paling dibutuhkan saat ini yaitu mempercepat perkembangan riset inovasi vaksin dalam negeri yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.