Jumat, 19 April 24

Mengenal Kanker Darah Yang Diidap Ani Yudhoyono

Mengenal Kanker Darah Yang Diidap Ani Yudhoyono
* SBY menemani Ani Yudhoyono saat menjalani perawatan medis beberapa bulan di National University Hospital (NUH), Singapura. (Foto: medsos)

Jakarta, Obsessionnews.com – Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kristiani Herrawati Binti Sarwo Edhie Wibowo atau Ani Yudhoyono meninggal dunia pada usia 66 tahun di Singapura pada Sabtu (1/6/2019). Ani Yudhoyono tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah yang diidapnya sejak Februari 2019.

Efek dari pengobatan penyakit kanker darah, yakni suhu tubuh meningkat tinggi. Konsultan hematologi Parkway Cancer Centre Singapura, Colin Phipps Diong, sebelumnya mengatakan kanker darah yang diidap Ani Yudhoyono ini tidak memiliki tanda-tanda gejala tertentu.

“Kanker darah bisa saja ditemui pada pasien yang tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, tak selalu demikian. Sejumlah pasien menunjukkan gejala tertentu yang sebaiknya segera diperiksa lebih lanjut,” kata Colin Phipps Diong.

Walau demikian, pada umumnya seseorang yang terkena kanker darah seperti Ani Yudhoyono menunjukan beberapa gejala awal seperti demam dalam waktu yang lama, keluar keringat dingin di malam hari, tak nafsu makan, berat badan turun drastis, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Colin mengatakan ketika menunjukkan gejala-gejala di atas, dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes untuk menegakkan diagnosis. Mulai dari pengecekan riwayat penyakit, tes darah, tes sumsum tulang belakang.

“Waktu itu penting. Kecepatan dan akurasi itu penting dalam menegakkan diagnosis. Sehingga untuk tes tahap awal, butuh waktu sekitar dua hari untuk mengetahui penyakit pasien tersebut,” tutur konsultan senior hematologi dari Parkway Cancer Centre Singapura, Lim ZiYi di kesempatan yang sama.

Pengetahuan ditambah teknologi canggih akan membantu dokter menegakkan diagnosis penyakit yang diderita pasien.

“Diagnosis itu yang paling penting karena kanker darah itu ada banyak tipe. Dengan diagnosis tepat, pengobatan yang dilakukan bisa tepat sasaran,” kata Lim.

Pada banyak kasus, seseorang diketahui mengalami kanker darah usai melakukan pengecekan darah. Ketika hasil cek darah menunjukkan ketidaknormalan sebaiknya segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti disarankan Colin.

(Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.