Minggu, 28 April 24

Menerka Kehadiran Petinggi Partai Golkar di Acara Apel Siaga Perubahan Dukung Anies Baswedan

Menerka Kehadiran Petinggi Partai Golkar di Acara Apel Siaga Perubahan Dukung Anies Baswedan
* Suasana Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) hari ini, Minggu (16/7/2023). (Foto: Kapoy/obsessionnews.com)

Catatan Sahrudi (Obsession Media Group)

Ada yang menarik dari acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (16/7/2023), yakni hadirnya petinggi dari Partai Golkar yaitu Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani, Wakil Ketua Umum Rizal Mallarangeng, dan Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) Partai Golkar Supriansa.

Menurut Christina Aryani, mereka hadir menjadi perwakilan partai beringin sebagai bentuk persahabatan Partai Golkar dengan Partai NasDem. Bagi Partai Golkar, kata Christina, silaturahmi dan persahabatan antar partai politik sangat penting sebagai bagian pembelajaran bagi seluruh masyarakat.

Politik memang harus dijalankan dengan riang gembira dan tidak saling bermusuhan apalagi menciptakan perpecahan. Tapi tetap saja kehadiran jajaran elite Partai Golkar itu menjadi pertanyaan karena acara itu bukan acara biasa semisal ulang tahun Partai NasDem yang lazimnya mengundang kolega dari partai politik lain. Itu adalah acara Apel Siaga Perubahan yang di dalamnya ada pengukuhan tekad segenap kader NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres dalam Pilpres 2024. Karenanya partai politik yang diundang NasDem dalam acara itu pun hanya partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni Partai Demokrat dan PKS yang megusung Anies Baswedan. Panitia, seperti kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, idak mengundang perwakilan partai politik di luar koalisi pendukung bakal capres Anies Baswedan, dan Partai Golkar bukanlah partai koalisi pengusung Anies Baswedan.

Tentu ada makna yang tersirat dari kehadiran pengurus Partai Golkar itu.

Jadi, wajar kalau kemudian muncul terka menerka dan asumsi publik dalam menilai langkah Partai Golkar tersebut.

Mungkinkah ini semacam testing the water Partai Golkar kepada publik dan konstituennya?

Atau itu ‘kode keras’ yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu? Entahlah.

Tapi yang pasti Partai Golkar melakukan hal tersebut justru di tengah keriuhan di internal partai mereka. Seperti adanya desakan Munas Luar Biasa (Munaslub) yang dapat berimplikasi pada pemakzulan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Adakah kaitannya ke arah sana? Entah juga.

Karena dinamika politik menjelang Pemilu 2024 ini memang serba susah ditebak. Seperti misalnya siapa yang bisa menduga jika Partai NasDem yang merupakan the ruling party kemudian mengusung Anies Baswedan yang notabene bukan figur yang ‘direkomendasikan’ penguasa saat ini sebagai bakal capresnya di Pilpres 2024.

Tapi memang sebaiknya kita menunggu saja apa yang pernah disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin yang mengatakan, partainya akan memutuskan sikap terkait Pemilihan Presiden 2024, termasuk soal koalisi menghadapi Pemilu 2024, paling lambat pada Agustus 2023.

“Yang jelas, memang sampai saat ini Golkar belum menentukan sikap. Jadi masih enggak mau buru-burulah, tenang-tenang paling telat bulan Agustus lah,” kata Nurul Arifin ketika ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Nurul juga tak menampik jika Partai Golkar dikatakan masih menunggu berbagai dinamika politik yang ada ke depannya. Jadi, wait and see! ***

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.