Rabu, 8 Mei 24

Masuk ADWI 2022, Sandiaga: Kampung Ugar Miliki Kawasan Perairan dan Daratan yang Menawan

Masuk ADWI 2022, Sandiaga: Kampung Ugar Miliki Kawasan Perairan dan Daratan yang Menawan
* Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno andalkan potensi wisata bahari yang menyajikan perpaduan lanskap gugusan pulau-pulau kecil, langit biru, dan hutan hujan tropis serta sejarah yang membuat Desa Wisata Ugar di Distrik Kokas, Papua Barat berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Fak Fak. (Foto: Kemenparekraf)

Obsessionnews.com – Desa Wisata Ugar di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat yang memiliki potensi wisata bahari yang menyajikan perpaduan lanskap gugusan pulau-pulau kecil, langit biru, dan hutan hujan tropis berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Kampung Ugar memiliki kawasan perairan dan daratan yang menawan, pantainya berpasir putih dengan pohon kelapa berjejer di tepian.

“Sepanjang perjalanan menuju Kampung Ugar, mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang indah, dan juga atraksi budaya yang luar biasa,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).

Baca juga: Kemenparekraf Siap Dampingi Mahasiswa ISI Yogyakarta Kembangkan Seni sebagai Atraksi Wisata Budaya

Dari penampakannya, pulau-pulau ini mirip gugusan pulau seperti di Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat dengan bermacam pulau-pulau kecil di sekelilingnya berupa pulau kapur (karst).

Pulau-pulau kecil yang membentang membentuk Kepulauan Ugar tersebut, juga memiliki jejak arkeologi berupa lukisan prasejarah pada dinding-dinding tebing karst.

“Saya baru datang langsung dikasih hujan meskipun hujan tetap jalan, karena hujan di Kampung Ugar, Kabupaten Fakfak membawa keberkahan. Saat hujan wilayah ini tetap cantik. Untuk itu Kampung Ugar harus dikembangkan sebagai destinasi wisata,” ujarnya.

Baca juga: DPR RI Setujui Pagu Anggaran Sementara Kemenparekraf Tahun 2023 Rp3,3 Triliun

Penduduk di Kampung Ugar mayoritas beragama Islam. Permukiman berbentuk memanjang di jalan kampung dengan ikon masjid berkubah. Sebagian besar penduduk Kampung Ugar berprofesi sebagai nelayan.

Di sekitar Kampung Ugar juga ada masjid tertua bersejarah yang berlokasi di semenanjung Papua yaitu Masjid Tua Patimburak. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Papua dan menjadi salah satu pusat agama Islam di wilayah itu.

Uniknya, masyarakat masih terus mempertahankan arsitektur masjid, berupa perpaduan bentuk gereja dan masjid. Perpaduan ini terlihat sebagai perwujudan kuatnya toleransi antar agama di Kabupaten Fakfak.

“Melihat beragam potensi tersebut, kami hadir di sini dan akan melakukan pelatihan dan pendampingan. Semoga kita bisa mengangkat perekonomian Kampung Ugar, terlebih Kampung Ugar memliki keunikan sejarah dan ecotourism yang berkelanjutan,” kata Sandiaga.

Potensi ekonomi kreatif di Kampung Ugar juga menjanjikan mulai dari keunikan kuliner seperti ikan kakap kuah kuning, tagas-tagas, kangkong tumis, ayam bumbu bakar bambu, kue lontar, sirup pala, serta nasi kelapa bakar. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.