Press Release
Purwokerto – Pengurus/Takmir Masjid Agung Baitussalam (MAB) dan Jamaah MAB menyampaikan kecamam keras dan mengutuk tindakan kekerasan aparat Israel yang telah menewaskan tiga orang Palestina dan seratusan korban luka di Kompleks Masjid al-Aqsha. Selanjutnya Masjid Agung Baitussalam mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid al-Aqsha.
Beberapa penyebab amarah rakyat Palestina :
1. Tindakan Israel yang membatasi akses warga Palestina ke Masjid al-Aqsha,
2. Aparat Israel memasang pendeteksi logam dan pagar besi di salah satu gerbang masuk kompelsk masjid,
3. Polisi Israel menembak Masjid al-Aqsha seusai beribadah dan menewaskan lainnya,
4. Israel hingga saat ini masih menjaga ketat Masjid al-Aqsha,
5. Polisi Israel melarang semua pria Palestina berusia di bawah 50 tahun untuk shalat Jum’at di Masjid al-Aqsha.
Situasi kerisis di Masjid al-Aqsha telah menumbuhkan konsolidasi umat Islam di seluruh dunia yaitu setidaknya suara pembelaan terhadap pembebasan al-Aqsha dan Palestina harus tetap nyaring. Salah satu di antaranya berdo’a khusus bagi Palestina yang diselenggarakan Pengurus/Takmir Masjid Agung Baitussalam bersama ratusan jamaah Masjid Agung Baitussalam pada pukul 06.00 – 07.00 WIB, Minggu (23/7/2017). Do’a bersama tersebut dipimpin oleh KH Safin Santarwi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Dr HM Hizbul Muflihin MPd selaku Ketua Pengurus/Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto (alun-alun) Jawa Tengah berharap bahwa acara do’a bersama sungguh tepat dilaksanakan Kemudian Hizbul berharap pada acara tersebut yang diawali dengan sholat dhuha dan di akhiri dengan do’a bersama, semoga dikabulkan, Aamiin.
Noor Asyik selaku panitia do’a bersama menyatakan bahwa penyerangan dan penutupan Masjid al-Aqsha adalah pelanggaran (HAM, hukum internasional, dan hukum agama. Selanjutnya Noor Asyik meminta masjid-masjid mengadakan doa bersama dan meminta umat Islam setiap habis sholat mendoakan rakyat Palestina diberi kemenangan, Aamiin. Doa adalah amal termurah..termudah..terdahsyat..terkuat. (*)
