Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dituduh menekan seorang karyawan untuk menghapus rekaman kamera keamanan Mar-a-Lago. Ini tuduhan baru, menyusul 37 dakwaan kriminal, termasuk 31 dakwaan “dengan sengaja menahan” informasi rahasia pertahanan nasional di Mar-a-Lago.
Dilansir BBC, Jumat (28/7/2023), dalam dakwaan yang telah direvisi, Trump didakwa dengan tiga dakwaan baru, salah satunya dengan sengaja menyimpan informasi pertahanan dan dua lagi menghalangi.
Orang tambahan, anggota staf Mar-a-Lago Carlos de Oliveira, juga telah didakwa dalam kasus tersebut. De Oliveira diduga telah bertanya apa yang bisa dilakukan untuk menghapus rekaman.
Trump mengaku tidak bersalah bersama ajudan dekatnya, Walt Nauta, yang juga menerima dua dakwaan tambahan pada hari Kamis.
Dokumen pengadilan baru menguraikan dugaan upaya antara Nauta dan De Oliviera, manajer properti di Mar-a-Lago, untuk menghalangi penyelidikan departemen kehakiman.
Menurut dokumen pengadilan yang baru, Nauta dan Oliveira, berkonspirasi untuk menghapus rekaman dari kamera keamanan setelah Departemen Kehakiman mengeluarkan panggilan pengadilan yang meminta rekaman pengawasan ruang bawah tanah tempat dokumen rahasia disimpan.
Dalam dokumen pengadilan, Oliveira diklaim telah mengirim SMS kepada karyawan lain yang merupakan direktur teknologi informasi bahwa “bos” ingin server dihapus.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa Oliveira kemudian bertemu dengan karyawan tersebut di sebuah ruang IT kecil, mengatakan kepadanya bahwa percakapan mereka harus dirahasiakan, kemudian menekan pria tersebut untuk memenuhi permintaannya setelah karyawan tersebut memberitahu Oliveira bahwa dia tidak memiliki wewenang.
Surat dakwaan tersebut menetapkan adegan di mana diklaim bahwa Oliveira berjalan melalui semak-semak dan dedaunan di tepi Mar-a-Lago, sebuah resor rekreasi yang dikenal sebagai Gedung Putih Musim Dingin, untuk sampai ke ruang IT dan bertemu dengan Tuan. Nuata.
“Apa yang akan kita lakukan?” tanya Oliveira kepada rekan kerjanya.
Seorang pengacara Oliveira menolak berkomentar.
Surat dakwaan yang diperbarui menuduh bahwa Trump dengan sengaja mendiskusikan dokumen rahasia dengan penulis biografi yang mengunjungi Mar-a-Lago untuk mewawancarainya.
Surat dakwaan tersebut mengatakan dokumen yang diungkapkan Trump kepada para penulis biografi berisi kemungkinan rencana untuk menyerang “Negara A”, yang diidentifikasi oleh CNN dan media lain sebagai Iran.
“Lihat apa yang saya temukan… Luar biasa bukan? Saya punya setumpuk besar kertas, benda ini baru saja muncul. Lihat,” kata Trump kepada salah satu tamunya.
Kasus dokumen dipimpin oleh jaksa khusus Jack Smith, yang pada hari sebelumnya bertemu dengan pengacara Trump atas penyelidikan terpisah atas dugaan upaya untuk membatalkan hasil pemilu 2020.
Pengacara Trump, John Lauro dan Todd Blanche, bertemu dengan pejabat di kantor Smith di Washington DC, lapor media AS.
Mantan presiden itu mengatakan awal bulan ini bahwa dia diperkirakan akan didakwa dalam kasus itu, tetapi mengatakan pada Kamis bahwa pengacaranya tidak menerima indikasi waktu.
Trump menolak dakwaan baru dalam kasus dokumen dalam pernyataan email dari kampanye kepresidenannya tahun 2024.
“Jack Smith yang gila tahu bahwa mereka tidak memiliki kasus dan mencari cara apa pun untuk menyelamatkan perburuan penyihir ilegal mereka,” bunyi pernyataan itu.
Tuduhan terbaru terhadap Trump menambah daftar masalah hukum yang terus bertambah untuk mogul properti dan reality TV.
Dia saat ini menunggu persidangan untuk kasus uang suap di mana dia menghadapi 34 tuduhan kejahatan. Dia menghadapi tuntutan perdata dalam kasus pencemaran nama baik terhadap penulis E Jean Carroll, dan jaksa Georgia masih mempertimbangkan apakah akan mengajukan tuntutan atau tidak atas dugaan upaya membatalkan undang-undang tersebut. hasil pemilu di sana. (BBC/Red)
