Jumat, 26 April 24

Mahasiswa UGM Bina Kelas Pintar Gizi untuk Anak Autis

Mahasiswa UGM Bina Kelas Pintar Gizi untuk Anak Autis
* Anak-anak autis. (Foto: Humas UGM)

Yogyakarta, Obsessionnews.com – Autisme merupakan gangguan perkembangan yang mempengaruhi fungsi komunikasi dan interaksi sosial. Gangguan perilaku pada anak autis mempersulit pemenuhan gizi sehari-hari karena mayoritas anak autis sangat selektif dalam pemilihan makanan.

 

Baca juga:

Ciptakan Lapangan Kerja Untuk Individu Autistik

Ratusan Atlet Autis Ramaikan AAG 2018 di Jakarta

Terima dan Pahami Individu Autistik

 

Akibat selektif dalam pemilihan makanan menjadikan variasi diet anak sangat minimal. Sementara itu kesalahan dalam penanganan diet dapat meningkatkan intensitas gangguan perilaku, seperti kesulitan untuk berkonsentrasi dan gangguan emosi.

Untuk saat ini upaya memperbaiki kualitas gizi anak autis pada kenyataan masih sangat terbatas. Bahkan bisa dibilang belum ada upaya sadar gizi untuk anak autis. Banyak lingkungan sekitar belum mendukung mewujudkan pola makan bagi anak autis.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Nadia Yasmine, mengatakan, hal itu  bisa dilihat dari tingkat kelebihan berat pada anak autis yang cenderung lebih tinggi.

Oleh karena itu, pendidikan tentang penanganan diet untuk anak autis sangat penting diberikan baik kepada orang tua, anak, maupun pengajar di sekolah dalam usaha menurunkan frekuensi gangguan perilaku anak,” tutur Nadia seperti dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas UGM, Selasa (11/6/2019).

 

Baca juga:

Rektor UGM Lantik 96 Pejabat Baru

Dosen UGM Kirim Pesan Damai Pasca Aksi 22 Mei

UGM Beri Penjelasan Soal Hilangnya Gelar Profesor Amien Rais

 

Nadia bersama Muklas Rahmanto, Rattyasta Rahumung Mardika (Sekolah Vokasi UGM, Ilmu Komputer), Safira Tasya Amelia dan Rafidah Fawwazia Hidayat (FKKMK UGM), berusaha  meningkatkan kesadaran gizi anak autis dengan membentuk program Kelas Pintar Gizi untuk siswa. Program yang sekaligus memberikan akses lebih mudah tentang pola makan yang tepat untuk anak autis bagi orang tua dan pengajar.

“Program ini kita laksanakan bersama dengan Sekolah Khusus Autis Bina Anggita sebagai mitra yang terletak di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta,” ucapnya.

Nadia menjelaskan beberapa kegiatan dari program tersebut dari April dan Mei 2019 antara lain pengenalan sayur dan buah pada siswa yang dilakukan dengan mewarnai gambar. Selain itu dilakukan pengambilan data status gizi pada siswa.

Tim PKM-M ini dalam rencana selanjutnya akan terus melakukan program Kelas Pintar Gizi secara bertahap. Dengan bimbingan  dosen FKKMK UGM dr. Arta Farmawati Ph.D pada Juni 2019 mereka akan melaksanakan kegiatan mengubah tampilan ruang makan di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita, dan melakukan sosialisasi pada orang tua dengan membagikan modul Pintar Gizi Anak Autis, pembentukan kader orang tua dan guru di sekolah, pengenalan website Kelas Pintar Gizi, dan pengenalan Game edukatif untuk anak.

“Kita berharap hasil dari program ini mampu berdampak pada pemberdayaan fasilitas dan kegiatan-kegiatan sekolah, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang gizi. Dan pada akhirnya siswa-siswi dapat menerapkan perilaku makan yang lebih baik,” tandas Nadia. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.