Sabtu, 4 Mei 24

Luhut: Saya Sudah Bayar Pajak 300 Juta Dollar ke Kas Negara

Luhut: Saya Sudah Bayar Pajak 300 Juta Dollar ke Kas Negara

‎Jakarta, Obsessionnews – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku selama ini sudah berusaha menjadi warga negara yang baik, dengan tertib membayar pajak kepada negara.

Sebagai pejabat negara saat ini, Luhut mengaku punya banyak perusahaan di bidang pertambangan. Namun, ia mengatakan, perusahaannya tidak pernah ada yang terlibat dalam sekandal panjak, seperti yang disebutkan dalam majalah Tempo.

“Saya selalu berusaha untuk disiplin dalam membayar pajak. Dari perusahaan Toba Bara Sejahtera, termasuk anak perusahaannya, dari tahun 2010 sampai 2015 sudah lebih dari 300 juta dollar pajak dan royalti yang sudah dibayarkan ke kas negara‎,” kata Luhut, dalam keterangan pressnya, Senin (25/4/2016).

Bahkan pada tahun 2014 Luhut mengaku perusahaan batubara miliknya mendapatkan penghargaan dari kantor pajak sebagai wajib pajak dengan peningkatan pembayaran pajak tertinggi, padahal harga batubara pada saat itu sedang mengalami penurunan.

“Pada kesempatan ini saya ingin menegaskan kembali bahwa dalam menjalankan usaha, saya selalu mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

Luhut membantah, menjabat sebagai Direktur Mayfair International Ltd, sebagai perusahaan yang disebut terkenal skandal pajak. Ia menyatakan, sejak 2014 dirinya sudah melepas jabatan disemua perusahaan miliknya.

“Saat ini perusahaan tersebut sudah dikelola oleh orang-orang yang profesional dan sesuai bidangnya,” tuturnya.

Mayfair berdasarkan penelusuran Luhut, berdiri sejak tahun 2006. Saat itu Luhut mengaku, tidak punya uang untuk mendirikan perusahaan. Ia juga membantah, anak perusahaan Mayfair, PT Buana Inti Energi dan Persada Inti Enegri adalah miliknya.

Berdasarkan investigasi majalah Tempo, nama Luhut tercantum dalam Panama Papers, dokumen firma hukum asal Panama Mossack Fonseca, yang melayani jasa pembuatan perusahaan offshore atau cangkang.

Dokumen berisi nama-nama perusahaan cangkang di negara suaka pajak itu bocor dan diinvestigasi oleh lebih dari 100 media di dunia, termasuk Tempo dari Indonesia, di bawah koordinasi International Consortium of Investigative Journalists.

Luhut, berdasarkan investigasi Majalah Tempo, tercatat sebagai Direktur Mayfair International Ltd yang terdaftar di Seychelles.

Saham Mayfair dilaporkan dimiliki oleh PT Buana Inti Energi dan PT Persada Inti Energi. PT Buana memegang 40 ribu lembar saham Mayfair, sedangkan PT Persada mengantongi 10 ribu lembar saham Mayfair. Tiap lembar saham bernilai 1 dollar AS.

PT Buana Inti Energi ialah salah satu anak perusahaan PT Toba Sejahtera yang didirikan pada 2004 oleh Luhut. Perusahaan ini memiliki empat bisnis inti, yakni batu bara, minyak gas, pembangkit listrik, dan agrikultur‎. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.