Senin, 13 Mei 24

Lakukan Pelecehan 11 Perempuan, Gubernur New York Dituntut Mundur!

Lakukan Pelecehan 11 Perempuan, Gubernur New York Dituntut Mundur!
* Aksi demo tuntut Gubernur New York mundur. (Getty/BBC)

Sekelompok pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri Gubernur negara bagian New York Andrew Cuomo menyusul tuduhan serangkaian pelecehan seksual.

 

Gubernur New York, Andrew Cuomo. (RTR/BBC)

 

Sebelas perempuan merinci pelecehan seksual yang mereka alami dari Gubernur New York itu dalam investigasi independen yang diumumkan Selasa (3/8/2021).

Salah satu korban Cuomo, seorang polisi perempuan, mengatakan Cuomo menggerakkan tangannya dari perut ke pinggul perempuan tersebut, saat dia membukakan pintu untuk sang gubernur.

Korban lain menggambarkan Cuomo menggerayangi tubuh dan menyentuh payudaranya. Sedangkan yang lain mengatakan, Cuomo mengeluh kepadanya bahwa selama pandemi dia kesepian dan “ingin disentuh”.

Kesaksian mereka menjadi babak terbaru dalam #MeToo, gerakan sosial yang mengekspos kekerasan seksual yang dialami para perempuan di dunia hiburan, politik,dan bisnis yang selama ini tertutup rapat.

Oleh Jaksa Agung New York Letitia James, Cuomo disebut melakukan pelecehan seksual terhadap 11 perempuan dan menciptakan lingkungan toxic di tempat kerja.

Pernyataan itu disampaikan James setelah pihaknya melakukan penyelidikan independen selama lima bulan terhadap 200 orang, termasuk staf Cuomo dan sejumlah perempuan yang mengaku mengalami pelecehan seksual oleh Cuomo.

“Penyelidikan independen menyimpulkan bahwa Gubernur Andrew Cuomo melecehkan banyak perempuan secara seksual, dan dengan melakukan itu, telah melanggar undang-undang federal dan negara bagian,” kata James.

James menyebut Cuomo terbukti memegang, mencium, hingga berkomentar ofensif terhadap 11 perempuan di kantornya.

Setelah pengumuman hasil investigasi, Presiden Joe Biden meminta Cuomo mengundurkan diri.

Namun dalam tanggapannya, Cuomo membantah menyentuh siapa pun secara tidak pantas dan bersumpah untuk tetap menjabat.

Cuomo bisa menghadapi kemungkinan penyelidikan kriminal dan pemakzulan atas kasus ini.

Kesepian dan ‘ingin disentuh’
Dalam wawancara dengan penyelidik independen, beberapa perempuan menggambarkan kantor gubernur sebagai tempat kerja yang menjadikan penampilan perempuan sebagai objek sasaran komentar dan ejekan.

Kegelisahan para perempuan memuncak ketika perilaku Cuomo berkembang dari komentar bernada seksual, menjadi eksplisit berupa sentuhan yang tidak diinginkan.

Banyak yang mengungkapkan rasa malu dan takut untuk berbicara, sebab khawatir akan karir dan reputasi mereka.

Mereka mengaku trauma atas pelecehan seksual yang mereka alami oleh salah satu politisi paling terkemuka di Amerika Serikat itu.

Seorang mantan ajudan Cuomo mengatakan meskipun dia tahu kelakuan gubernur itu aneh dan tidak nyaman, dia merasa aturan yang mengatur perilaku yang baik tidak diberlakukan di kantornya.

“Itu adalah area yang ambigu,” katanya kepada penyelidik.

Charlotte Bennett, mantan ajudan Cuomo lainnya, mengatakan kepada penyelidik bahwa Cuomo berkomentar tidak pantas padanya pada tahun 2020.

Bennet bercerita, ketika dirinya memberi tahu Cuomo bahwa pengalaman kekerasan seksual yang dia alami di perguruan tinggi adalah salah satu motivasinya untuk bekerja di dunia politik, Cuomo mendesaknya untuk merinci pelecehan seksual yang dia alami dan berkata, “Beberapa orang memiliki pengalaman yang jauh lebih buruk.”

Dalam percakapan lain, Cuomo bertanya apakah Bennet pernah berhubungan dengan pria yang lebih tua dan mengatakan bahwa dia kesepian selama pandemi dan “ingin disentuh.”

Kemudian, dalam percakapan pada Juni 2020, kata Bennett, Cuomo memberi tahunya bahwa dia semestinya tak membuat tato di bahunya, tapi di pantat.

Cuomo juga mendesak untuk merinci kehidupan kencannya.

Dalam sebuah pesan teks kepada temannya, Bennet mengatakan percakapan itu membuatnya kesal, bingung dan gemetar.

Dia kemudian melaporkan kejadian itu kepada kepala staf gubernur dan penasihat khusus, namun laporannya berhenti di tengah jalan.

Dalam tanggapannya tak lama setelah pengumuman hasil investigasi itu, pengacara Cuomo menilai Bennett telah salah menafsirkan apa yang dilihat gubernur sebagai “hubungan paternalistik dan mentoring” dengannya.

‘Saya merasa benar-benar dilecehkan’
Seorang polisi negara bagian New York yang ditugaskan untuk menjaga keamanan Cuomo adalah salah satu dari belasan perempuan yang menuduh gubernur menyentuhnya dengan tidak pantas.

Dia bilang Cuomo menggerayangi leher bagian belakang ke bawah tulang punggungnya di lift pada satu kesempatan, mengatakan “Hei, kamu.”

Lain kali, Cuomo meletakkan tangannya di perut bagian bawahnya di sebuah acara di Long Island pada tahun 2019 saat dia membukakan pintu untuknya, ujar polisi perempuan tersebut.

Polisi itu memberi tahu penyelidik bahwa dia ketakutan tetapi merasatak berdaya.

“Saya merasa benar-benar dilecehkan,” katanya.

Seorang asisten eksekutif mengatakan Cuomo pernah memintanya mengambil swafoto dengannya di kantornya di Executive Mansion di malam tahun baru 2019 dan kemudian meremas pantatnya “setidaknya lima detik,” menurut laporan itu.

Asisten itu mengatakan Cuomo memerintahkannya untuk tidak membagikan hasil swafoto itu dengan siapa pun.

Perempuan itu kemudian memberi tahu seorang rekannya pada saat itu bahwa dia takut untuk melaporkan kejadian itu dan khawatir akan kehilangan pekerjannya.

Hampir setahun kemudian, pada November 2020, dia dipanggil ke rumah Cuomo, di mana gubernur itu membawanya ke sebuah ruangan, menutup pintu, menyelipkan tangannya di bawah blus dan menyentuh payudara perempuan tersebut, menurut laporan tersebut.

“Saat itu saya sangat terkejut,” tutur perempuan itu memberi kesaksian atas apa yang dialaminya kala itu.

Dia kemudian menarik diri dari gubernur dan berkata kepadanya, “Kamu gila,” menurut laporan itu.

Diminta mengundurkan diri
Penyelidikan independen itu dimulai tahun lalu setelah beberapa perempuan mengajukan tuduhan pelecehan seksual terhadap gubernur.

Laporan hasil investigasi setebal 168 halaman menyimpulkan Cuomo telah melakukan pelecehan seksual terhadap pegawai negeri dan anggota masyarakat, dan bahwa kantornya telah memupuk “iklim ketakutan” yang membuat banyak perempuan takut melaporkan apa yang mereka alami dan membiarkan perilaku tak senonoh terus terjadi.

Joon Kim, yang ikut memimpin penyelidikan, mengatakan: “Itu adalah budaya di mana Anda tidak bisa mengatakan tidak kepada gubernur dan jika Anda membuatnya atau staf seniornya marah, Anda akan dikeluarkan, disingkirkan atau lebih buruk lagi.”

Tak lama setelah pengumuman hasil penyelidikan investigasi itu, Presiden AS Joe Bidan meminta Cuomo mengundurkan diri.

“Saya pikir dia harus mengundurkan diri,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Selasa (03/08).

“Saya mengerti bahwa legislatif negara bagian dapat memutuskan untuk melakukan pemakzulan. Saya tidak tahu pasti. Saya belum membaca semua data itu.”

Senada, senator New York dari Partai Demokrat, Chuck Schumer dan Kirsten Gillibrand kembali menyerukan pengunduran diri Cuomo.

“Laporan hari ini dari jaksa agung Negara Bagian New York memperkuat dan menguatkan tuduhan para perempuan pemberani yang maju untuk berbagi kisah mereka – dan kami memuji para perempuan karena telah melakukannya,” kata mereka.

Penyelidikannya bersifat perdata, bukan pidana, sehingga tidak akan langsung mengarah pada tuntutan.

Namun, polisi dapat menggunakan laporan itu untuk mengambil tindakan lebih lanjut dan kemungkinan juga memainkan peran penting dalam penyelidikan pemakzulan terpisah yang dia hadapi – serta dalam penyelidikan kriminal di Albany, ibu kota negara bagian New York. (Red)

Sumber: BBC News

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.