Jakarta, Obsessionnews – Kamis mencekam. Begitulah situasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016 siang. Saat itu terjadi teror bom yang mengakibatkan 5 orang teroris serta masing-masing 1 orang warga Indonesia dan Belanda tewas di tempat kejadian (TKP).
Bukan saja itu, korban teror bom ini juga mengakibatkan empat orang luka-luka, dan di antaranya aparat kepolisian. Tentunya peristiwa teror bom di awal tahun 2016 mengagetkan ini dan langsung menjadi isu nasional dan internasional.
Begini kronologis kejadian menurut saksi mata sitizen saat ada di tempat kejadian:
Sekitar pukul 10.00 WIB ledakan pertama terjadi di pos polisi simpang empat Jalan M.H. Thamrin, kurang lebih lima belas menit polisi datang di TKP dan mengamankan warga yang di dalam gedung Starbucks Coffee keluar ke ruas jalan KH.Wahid Hasyim arah stasiun Gondangdia. Bersamaan itu terjadi ledakan kedua di depan gedung Starbucks Coffee, kemudian terjadi kontak senjata antara teroris dan aparat polisi.
“Persis di depan Starbucks Coffee terjadi ledakan kedua, ledakan pertama di pos itu kita lari arah stasiun (Jl. K.H. Wahid Hasyim),” ungkap Dodi, seorang warga.
Menurut Dodi yang sempat melihat pelaku saat melakukan kontak senjata, pelaku masih muda kurang lebih umur 25 tahun. “Dia masih muda, pake baju kos oblong warna bajunya biru, serta pake topi juga,” katanya.
Namun lantaran takut Dodi tidak tahu warna bajunya. Katanya, pelaku memakai tas ransel yang diletakkan di depan dada. Ledakan ketiga terjadi di dalam gedung Starbucks Coffee. “Namun ledakan keempat saya tidak tahu bagian mana,” tuturnya.
Dodi juga mengungkapkan pelaku penembak tidak memakai topeng dan terlihat profesional. “Mukanya itu jelas, mukanya itu putih masih muda, saya pikir dia profesional,” katanya.
“Saat polisi melakukan kontak senjata dengan pelaku, teroris menghindar sambil mengarah ke pinggir pagar sini (pinggir pagar ruas jalan KH Wahid Hasyim) kemudian dia lari ke dalam ( gedung Starbucks Coffee),” bebernya.
Sedangkan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan pada wartawan saat di TKP mengatakan, terjadi lima ledakan bom, lima pelaku teror, satu warga Indonesia, 1 warga Belanda telah tewas di tempat, sedangkan empat luka-luka diantaranya polisi. (Asma)