Rabu, 24 April 24

Koperasi Harus Kuasai Pasar Ritel

Koperasi Harus Kuasai Pasar Ritel
* Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga memberi bantuan permodalan bagi KUKM di Dharmasraya, Sumbar. (Foto: dok Kemenkop UKM)

Dharmasraya, Obsessionnews.com – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga memuji kemajuan koperasi di Singapura dan Amerika Serikat yang dinilai cukup maju dan berkembang pesat. Dimana di negara tersebut, koperasi mampu dikelola secara baik hingga mampu menguasai pasar ritel modern. 

“Di Indonesia juga bisa, asalkan koperasi dikelola dengan baik dan profesional, bukan untuk kepentingan politik praktis sesaat,” tegas Puspayoga dalam acara Sinergi pemberdayaan KUKM di Dharmasraya, Sumbar, Selasa (12/3/2019).

 

Baca juga:

Koperasi yang Telah Melaksanakan RAT Diusulkan Dapat Sertifikat NIK

Kemenkop Gelar Pelatihan Perkoperasian Bagi Pegiat Film Sumbar

Presiden Jokowi Ingin PDB Koperasi Ditingkatkan Lagi

 

Menkop mengatakan pihaknya tengah menjalankan Reformasi Total Koperasi melalui tiga langkah strategis, yakni Reorientasi, Rehabilitasi dan Pengembangan. Tujuannya adalah mengembangkan koperasi secara berkualitas.

“Tidak apa-apa jumlah koperasi sedikit, namun berkualitas. Dengan Revolusi Total Koperasi yang kita gulirkan, kita targetkan membangun kualitas koperasi. Dan sudah banyak koperasi besar di Indonesia dengan aset triliunan rupiah, seperti Kospin Jasa, KSP Sidogiri, dan sebagainya,” ungkap Puspayoga.

Dari langkah-langkah pemberdayaan koperasi di Indonesia, Puspayoga menjelaskan bahwa kontribusi koperasi terhadap PDB nasional mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada 2014, kontribusi koperasi pada PDB nasional masih bertengger di level 1,71%. Pada akhir 2017, sudah berada pada kisaran 4,48%. 

“Saya yakin, PDB koperasi akan meningkat pada tahun 2018 yang sedang dalam penghitungan, yaitu di atas 5%,” tandas Menkop Puspayoga.

Sementara itu, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan gebrakan untuk mengembangkan 204 koperasi dan 9.644 UKM yang ada di Dharmasraya. 

“Dari jumlah tersebut, ada sekitar 6.500 usaha mikro yang sangat membutuhkan bantuan akses permodalan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya,” kata Sutan Riska.

Sutan Riska mengungkapkan bahwa sejak 2015 wilayahnya sudah keluar dari label daerah tertinggal. Bahkan, Dharmasraya berada di peringkat kedua di Sumbar dalam pertumbuhan ekonomi. Hasilnya, angka kemiskinan pun bisa ditekan. 

“Selain pembangunan infrastruktut, kita juga membangun pasar bersih, sentra industri logam, dan sebagainya.selain itu, kita juga kembangkan SDM kejuruan,” tukas Bupati Dharmasraya.

Sutan Riska pun menegaskan bahwa kunci sukses pembangunan di Dharmasraya adalah kuatnya sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah pusat. 

“Dana APBN mengalir melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tak kurang dari Rp1,4 triliun untuk membangun infrastruktur di Dharmasraya. Kalau infrastruktur baik, maka tingkat ekonomi pun akan meningkat,” pungkas dia. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.