Kinerja DJPb Kawal APBN Dapat Apresiasi dari Sri Mulyani

Kinerja DJPb Kawal APBN Dapat Apresiasi dari Sri Mulyani
Jakarta, obsessionnews.com- Kinerja seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) yang terus mengawal pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir 2021 dalam kondisi pandemi Covid-19 mendapat apresiasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.   Baca juga: Bamsoet Nilai Sri Mulyani Tidak Menghargai MPRSri Mulyani: Perubahan Iklim Harus Ditangani Melalui Kolaborasi Seluruh Negara di Dunia     “Ini bukan tahun yang mudah, tahun lalu juga bukan tahun yang mudah. Saya tahu ini banyak sekali membutuhkan pengorbanan, bahkan di tengah-tengah pandemi Covid-19. Tapi seluruh pekerjaan kita tetap bisa berjalan dengan baik. Ini menunjukkan komitmen yang luar biasa dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan seluruh jajaran Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan,” ujar Sri dalam kunjungannya ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta VII, Senin (27/12/2021). Dikutip dari situs kemenkeu.go.id, Selasa (28/12), disebutkan dalam kesempatan itu Sri mengemukakan, dalam masa pandemi Covid-19 pelaksanaan APBN 2021 fokus pada penanganan kesehatan, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, dan reformasi struktural. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), APBN menjadi instrumen yang membantu rakyat, baik di bidang kesehatan, perlindungan sosial, usaha kecil menengah, hingga membangun infrastruktur. Kanwil DJPb terus berupaya mengawal implementasi kebijakan pelaksanaan anggaran, terutama terkait program PEN. Penyerapan belanja APBN 2021 untuk semua program prioritas tersebut telah berjalan cukup optimal yakni di atas 70 persen. Tercatat sampai dengan tanggal 24 Desember 2021, realisasi Belanja Negara mencapai Rp2.587 triliun atau 92,9% dari pagu sebesar Rp2.784,9 triliun, yang terdiri atas Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.809,1 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp756,9 triliun. Adapun realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan tanggal 24 Desember 2021 adalah sebesar Rp535,38 triliun atau 71,88% dari pagu. Sri berharap di sisa waktu menjelang akhir 2021 ini, seluruh jajarannya mampu menutup tahun anggaran dengan baik. “Kita sekarang tantangannya adalah pada belanja. Jadi belanja tetap bisa dijalankan, tapi tetap kualitas, tetap harus tepat, dan harus akuntabel. Jangan sampai hanya asal belanja dan asal keluar,” katanya. Di akhir sambutannya, Sri berpesan agar berbagai prestasi yang telah diraih, seperti Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Menkeu pun mengingatkan meski optimisme pemulihan tahun 2022 semakin kuat, namun semua pihak harus tetap waspada terhadap penyebaran varian Omicron. “Terima kasih terus menjaga Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan kinerja dan integritas, serta profesionalisme yang baik. Terus melayani dan wujudkan DJPb yang handal,” tutur Sri. (red/arh)