Sabtu, 4 Mei 24

Ketua PCNU Kebumen Luruskan Isu Bupati Lecehkan Rais Syuriah

Ketua PCNU Kebumen Luruskan Isu Bupati Lecehkan Rais Syuriah
* Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Ketua PCNU Kebumen Kiai Dawamuddin Masdar di acara halal bi halal bersama guru TPQ dan Madin. (Foto: Pemkab Kebumen).

Obsessionnews.com – Ketua PCNU Kebumen Kiai Dawamuddin Masdar menilai adanya isu Bupati Kebumen Arif Sugiyanto melecehkan Rais Syuriah PCNU Kebumen KH Afifuddin Chanif Al Hasani atau Gus Afif tidaklah benar.

Apalagi tuturnya, jika itu dikaitkan dengan acara silaturahmi dan halal bi halal PCNU Kebumen bersama Bupati di Pendopo Kabumian belum lama ini.

Menurut Kiai Dawam, ada informasi yang kurang lengkap terkait beredarnya isu Bupati melecehkan Rais Syuriah PCNU. Sebab, ia sendiri melihat langsung tidak ada ungkapan yang menyebut Bupati melecehkan Rais pada acara halal bi halal tersebut. Bahkan Rais sendiri waktu itu tidak hadir, karena ada kegiatan tempat lain.

“Sependengaran saya tidak ada ungkapan atau kata-kata yang melecehkan Rais Syuriyah, wong kebetulan pada acara tersebut beliau Rais berhalangan rawuh karena sedang ada kegiatan lain,” ujar Kiai Dawam usai acara halal bi halal Bupati dengan guru TPQ dan Madin di Alun-alun Kebumen, Jumat (19/5).

Kiai Dawam menuturkan, acara halal bi halal Bupati bersama pengurus PCNU waktu berlangsung seperti biasa. Dimulai dari Bupati memberikan sambutan, kemudian Ketua PCNU, doa dan di akhiri salam-salaman. Ia menyebut acara berjalan dengan lancar.

“Jadi setelah sambutan ketua PCNU Kebumen diteruskan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak KH. Yusuf Sholahuddin, dan diteruskan dengan mushafahah atau saling bersalam-salaman,” tutunya.

Kemudian lanjutnya, acara diteruskan dengam ramah-tamah dan mendengarkan orgen tunggal. Di antara yang menyumbang lagu ada Ketua PC Lembaga Pengembangan Pertanian NU Kebumen, Imam Satibi, Ketua PC LP Ma’arif NU Kebumen Mahar Mugiyono dan Asisten II Setda Kebumen Frans Haidar.

“Acara halal bi halal ini memang untuk memperkuat hubungan antara ulama dan umaro, dan itu rutin kita lakukan setiap tahun untuk menjaga silaturahmi,” terangnya.

“Hubungan baik dengan Pemkab ini juga tak lepas dari petunjuk dan arahan- arahan Rais Syuriah PCNU KH. Afifuddin Chanif al-Hasani kebumen kepada jajaran pengurus PCNU,” tambahnya.

Tak lupa, Kai Dawam juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Pemerintah Kabupaten Kebumen atas perhatiannya terhadap PCNU. Di era Bupati Arif Sugiyanto, bantuan yang diberikan pemerintah untuk PCNU sudah cukup besar dari sebelumnya.

“Alhamdulillah patut kita syukuri bantuan untuk PCNU sudah sangat signifikan, yakni sebesar Rp600 juta. Itu lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.

Tak hanya itu, Kiai Dawam juga mengakui banyak program-program Bupati yang memberikan dampak positif bagi warga NU. Misalnya dukungan Bupati untuk lembaga pendidikan non formal, seperti pemberian dana insentif untuk guru-guru TPQ dan Madin sebesar Rp600 ribu. Dimana guru TPQ dan Madin di Kebumen ada sekitar 6000 guru, mayoritas Nahdliyin.

Lebih lanjut Kiai Dawam menyatakan, saat ini Bupati Kebumen juga telah mengalokasikan anggaran sosial kegamaan sebesar Rp16,8 Miliar, dimana anggaran tersebut mayoritas 90 persen dinikmati oleh warga Nahdliyin, di antaranya untuk masjid, mushala, pondok pesantren, TPQ dan Madin.

“Jadi saya kira perhatian Bupati untuk warga Nahdliyin sudah cukup banyak, tinggal bagaimana kita mensyukuri, dan menggunakan bantuan tersebut sesuai peruntukannya,” tuturnya.

Kemudian dimasa Bupati Arif juga ada program yang dirasakan oleh warga NU, seperti Santri Kebumen Sehat dan Berkah (Sibusah) dengan menghadirkan pengobatan gratis sosiomedis ke pondok pesantren. Kemudian Santri Bapak Asuh (Sibasuh) pemberian beasiswa untuk para santri kurang mampu.

“Saya kira sudah banyak kontribusi dari pemerintah daerah untuk NU Kebumen, banyak program yang dirasakan langsung manfaatnya oleh warga warga Nahdliyin. Tentu ini karena sinergitas yang dibangun antara ulama dan umaro di Kebumen berlangsung sangat baik,” terangnya.

Kiai Dawam meminta kepada seluruh warga NU agar tidak terpancing terhadap isu-isu yang bersifat profokatif, dengan bersikap tenang dan selalu mengedepankan tabayun dengan musyawarah.

“Kalau ada perbedaan tidak perlu disikapi dengan berlebihan dengan saling mengolok-olak, ke depankan musyawarah dan dialog, saya kira apapun masalahnya bisa diselesaikan dengan baik dan arif,” tandas Kiai Dawam. (Al)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.