Obsessionnews.com – Tiga dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Sulawesi Selatan, yakni Qudratullah, A. Nur Aisyah Rusnali, dan Sitti Maesurah, menjadi delegasi Youth Change Volunteer. Acara ini berlangsung di Malaysia, 23-26 Agustus 2022. Mereka melakukan kegiatan volunteer bersama 16 delegasi lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga:
Perkuat Ideologi Negara, IAIN Kediri Luncurkan Rumah Moderasi Beragama dan Pusat Kajian Pancasila
Munifah Jadi Profesor Perempuan Pertama IAIN Kediri
Keren! IAIN Takengon Diperkuat Fasilitas Gedung Perpustakaan, Pusat Bahasa dan Kegiatan Mahasiswa
Para delegasi melakukan kegiatan pengabdian di Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia yang berada di Klang, Malaysia.
“Alhamdulillah kembali diberikan kesempatan untuk dapat berbagi dan bertemu anak-anak Indonesia. Tujuannya tentu untuk memperkuat pengetahuan mereka mengenai identitas mereka sebagai generasi bangsa Indonesia,” ujar Qudratullah dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Minggu (28/8/2022) .
Nur Aisyah Rusnali menambahkan kegiatan ini dibagi dalam tiga divisi, yaitu pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan.
“Di program ini ada tiga divisi. Kami terbagi pada divisi pendidikan dan kewirausahaan. Tentunya tetap melakukan interaksi pengajaran yang dibalut permainan agar anak-anak semakin tertarik,” kata Nur.
Selain kegiatan mengajar di sekolah, delegasi pun melakukan pengembangan sumber daya kepada orang tua murid untuk meningkatkan kemampuan di bidang ekonomi kreatif.
“Kami berharap semua ini dapat bermanfaat bagi anak-anak dan juga orang tuanya. Meskipun hanya dalam waktu singkat. Tapi tentu, harapannya akan selalu ada keberlanjutan ke depannya,” harap Sitti Maesurah.
Sementara itu Rektor IAIN Bone Prof. Dr. H. Syahabuddin mengapresiasi tiga dosennya yang terpilih menjadi delegasi Youth Change Volunteer di Malaysia.
“Luar biasa dan keren. Teruslah berinovasi, berprestasi, berinovasi, dan terus berselebriti di dunia SDM. Ini membuktikan dosen IAIN Bone turut berkontribusi dalam kancah pendidikan internasional,” ujar Syahabuddin. (red/arh)
