Rabu, 24 April 24

Kemenperin Semakin Aktif Tumbuhkan Wirausaha Baru di Ponpes

Kemenperin Semakin Aktif Tumbuhkan Wirausaha Baru di Ponpes
* Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih. (Foto: Kemenperin)

Jakarta, Obsessionnews.com – Di tengah gempuran pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin aktif menumbuhkan wirausaha baru (WUB) khususnya di sektor industri kecil menengah (IKM). Salah satu sasaran Kemenperin adalah pondok pesantren (Ponpes) melalui program Santripreneur.

 

Baca juga:

Tumbuhkan Wirausaha IKM, Kemenperin Galakkan Program Santripreneur

Kemenperin Berkomitmen Terus Cetak Wirausaha Muda di Industri Kriya dan Fesyen

Pandemi Covid-19 Harus Dijadikan Momentum untuk Percepat Transformasi Digital

 

Sejak tahun 2013 program Santripreneur telah membina sebanyak 75 pondok pesantren dan 9.988 santri.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, upaya ini diyakini dapat menumbuhkan wirausaha sektor IKM dari lingkungan ponpes.

“Pesantren dan para santri yang ada di pondok merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan stimulus yang tepat guna dan tepat sasaran. Kami melihat banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren,” tutur Gati di Jakarta seperti dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis, Selasa (4/8/2020).

Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index 2019, Indonesia saat ini berada di peringkat 75 dalam hal kewirausahaan di antara 137 negara. Posisi Indonesia naik 14 peringkat dibanding tahun sebelumnya dan memiliki kenaikan peringkat tertinggi dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

“Ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat, terutama bagi para santri untuk bersama-sama membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih baik. Oleh karena itu kami mendorong agar para santri selepas lulus dari pondok tidak hanya menjadi guru di Mushola atau Masjid tapi juga menjadi seorang Santripreneur,” terang Gati.

Menurutnya, unit industri yang dijalankan oleh ponpes akan bertambah maju jika dikelola dengan baik, karena didukung dengan lokasi yang strategis berada di sekitar pemukiman penduduk.

“Jadi, bisa menjalankan wirausaha di bidang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto, menyampaikan, pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Ditjen IKMA Kemenperin atas penyelenggaraan kegiatan bimbingan teknis wirausaha IKM berbasis pondok pesantren di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurutnya, melalui kegiatan tersebut, dapat mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren dan menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun alumni santri dan juga menguatkan ekonomi produktif berbasis industri serta melahirkan wirausaha baru di kalangan pondok pesantren.

“Apalagi di tengah era beradaptasi dengan kebiasaan baru saat ini, recovery ekonomi daerah menjadi fokus kita saat ini. Karena itu, skema-skema pelatihan atau bimtek untuk menumbuhkan wirausaha baru dan peningkatan kapasitas pelaku IKM diiringi dengan pemberian bantuan peralatan dan mesin produksi akan mengakselerasi pergerakan para pelaku IKM,” jelasnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.