
Jakarta, obsessionnews com – Neneh Hasanah telah menunjukkan dedikasinya di bidang pendidikan. Lebih dari setengah abad, yakni 68 tahun, dia memanfaatkan waktunya untuk mengajar agama para siswa di sebuah madrasah kecil di Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Misbahul Aulad.
Baca juga’ Luar Biasa! Neneh Hasanah 68 Tahun Mengajar di Madrasah
Bahkan di usianya yang ke-86 Neneh masih aktif mengajar. Atas dedikasinya yang besar ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan apresiasi. Atas nama para santri di Indonesia, Yaqut menunjukkan sikap hormat saat bertemu Neneh Hasanah dengan mencium tangannya di acara penyerahan award di Studio Emtek City, Jakarta, Kamis (28/10/2021). Dalam kesempatan itu Yaqut memberikan bantuan Kementerian Agama (Kemenag) senilai Rp25juta kepada Neneh.
“Kita ingin Ibu Neneh Hasanah yang sudah berusia 86 tahun dan masih aktif mengajar para santri, beliau dapat merasakan tempatnya mengajar menjadi layak. Karenanya kita berikan afirmasi juga dengan membantu rehab ruang belajarnya”, ujar Yaqut di Jakarta melalui siaran pers, Jumat (29/10/2021).
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, pihaknya segera memproses pemberian bantuan rehab madrasah bagi MDTA Misbahul Aulad, tempat Neneh mengajar. Hal teknis yang berkaitan dengan kebutuhan penyaluran bantuan sedang diproses.
“Bantuan sebesar 75 juta tersebut nantinya akan disalurkan ke lembaga, tempat Ibu Neneh Hasanah mengajar. Kami sudah menghubungi kepala MDTA Misbahul Aulad, Kampung Ciseupan Hilir, Sukabumi, Jawa Barat,” tegas Ali.
“Insya Allah, tidak dalam waktu lama, bantuan tersebut dapat dipergunakan untuk rehab ruang belajar,” sambungnya.
MDT merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang cukup mengakar di masyarakat. Ia tumbuh dari masyarakat oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Di Indonesia, total terdapat sekitar 85.702 Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT). Karena anggaran terbatas, belum semua MDT mendapat bantuan. Namun, secara bertahap, Kementerian Agama terus berupaya memberikan afirmasi. (red/arh)