Jumat, 26 April 24

Kapolri Sesalkan Kerusuhan di Manokwari

Kapolri Sesalkan Kerusuhan di Manokwari
* Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. (Foto: Youtube)

Surabaya, Obsessionnews.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyesali tindak anarkis yang diduga dilakukan oleh oknum massa yang berujung dengan kerusuhan di Manokwari, Papua Barat pada Senin (19/8/2019) pagi.

“Ini tentu kita sesalkan,” kata Tito saat ditemui di RS Bhayangkara, Surabaya.

Namun, ia mengakui insiden kerusuhan tersebut dipicu dari penyerangan dan pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, dan kejadian di Malang, Jawa Timur pada akhir pekan silam. Dari kejadian pengepungan itu 43 mahasiswa asal Papua di Surabaya sempat diangkut dan diperiksa di Polrestabes Surabaya.

Menurut Tito, apa yang terjadi di Surabaya dan Malang sebenarnya hanya peristiwa kecil. Namun ada oknum tertentu yang memanfaatkan kejadian di dua kota tersebut untuk memicu kerusuhan yang lebih besar lagi.

“Kejadian yang ada di Surabaya maupun Malang itu sebetulnya hanya peristiwa kecil, yang sebetulnya sudah dilokalisir, dan diselesaikan oleh Muspida setempat baik, Gubernur, Kapolda maupun Pangdam,” katanya.

Oknum tersebut kemudian menyebarkan informasi yang tak benar atau hoaks di media sosial. Di antaranya ucapan atau makian yang dialamatkan kepada mahasiswa Papua. Lalu ada informasi bahwa ada satu mahasiswa Papua yang tewas di Surabaya.

Hal itu lah yang kata Tito menyebabkan warga Papua di Manokwari dan Jayapura memanas. Alhasil, kerusuhan di wilayah tersebut semakin membesar tidak bisa lagi terhindarkan.

“Muncul hoaks mengenai ada kata yang kurang etis dari oknum tertentu. Ada juga gambar seolah adik-adik kita dari Papua meninggal. Ini berkembang di Manokwari kemudian terjadi mobilisasi massa,” pungkas Tito.

Seperti diketahui, situasi di Manokwari memanas pada Senin (19/8) pagi, usai mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa. Aksi juga disertai pembakaran gedung DPR dan MRP Papua Barat. Memanasnya situasi di Manokwari itu di duga dipicu oleh penyerangan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya, dan insiden di Malang, Jawa Timur.

Di Surabaya, pengepungan terjadi karena dilatari dugaan perusakan Bendera Merah Putih. Diketahui 43 mahasiswa Papua kemudian dibawa ke Mapolrestabes Surabaya. Usai menjalani pemeriksaan, 43 mahasiswa itu dipulangkan.

Berita tentang kerusuhan di Manokwari, Papua Barat ini menjadi trending topic di mesin pencari google. Menurut data yang dihimpun oleh obsessionnews.com di Google Trends wilayah Indonesia pada Senin (19/8) pukul 15.05 berita ini ditelusuri lebih dari 100.000 kali. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.