Selasa, 30 April 24

Kapal Raksasa Kandas, Terusan Suez Rugi Rp43 Triliun PerHari

Kapal Raksasa Kandas, Terusan Suez Rugi Rp43 Triliun PerHari
* Kapal raksasa kandas di Terusan Suez, blokir lalu-lintas maritim. (Foto: BBC)

Terusan Suez terblokir kapal raksasa yang kandas. Akibatnya, kerugian Suez Rp43 triliun per hari. Pemilik kapal tersebut asal Jepang pun minta maaf.

Pemilik kapal kargo raksasa yang kandas di Terusan Suez sejak Selasa (23/3/2021), sehingga memblokir lalu lintas maritim di perairan itu, meminta maaf karena kejadian itu sampai mengganggu perdagangan global.

Sebagai pemilik, perusahaan asal Jepang Shoei Kisen Kaisha menyatakan tengah berupaya mengatasi masalah tersebut secepat mungkin. Namun memindahkan semua muatan dari kapal Ever Given itu sangat sulit.

 

Hingga Kamis waktu setempat, tim evakuasi masih belum bisa segera memindahkan kapal raksasa itu.

Kapal sepanjang 400 meter dengan bobot 200.000 ton itu kandas saat angin kencang dan badai pasir.

Sebagai operator kapal itu, perusahaan Evergreen Marine asal Taiwan, menyatakan para pakar masih berkoordinasi dengan kapten dan pihak berwenang Terusan Suez untuk membuat rencana yang lebih efektif untuk memindahkan kapal.

Kecelakaan itu memblokade lalu-lintas di Terusan Suez dan membuat antrean panjang. Lebih dari 150 kapal sudah antre untuk bisa melewati perairan itu.

 

Bila menggunakan jalur alternatif, yaitu di Tanjung Harapan yang berada di ujung selatan benua Afrika, bisa memakan waktu lebih lama dua pekan.

“Bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan perusahaan manajemen kapal Bernhard Schulte Shipmanagement, kami tengah berupaya memindahkan kapal itu, namun menghadapi kesulitan besar,” demikian pernyataan Shoei Kisen Kaisha pada Kamis (25/3).

“Kami dengan tulus meminta maaf karena menimbulkan kesulitan besar bagi kapal-kapal di Terusan Suez dan yang berencana melewati kanal itu,” lanjutnya.

 

Kerugian Rp43 triliun per hari
Sumber-sumber di kalangan industri kepada kantor berita Reuters mengungkapkan kalaupun kapal Ever Given bisa segera dipindahkan, baik pemilik maupun pihak asuransinya menghadapi klaim gugatan jutaan dolar akibat penundaan dan tambahan biaya yang harus ditanggung perusahaan-perusahaan lain.

Kerugian akibat kemacetan yang disebabkan oleh kapal kargo raksasa sepanjang empat lapangan sepak bola dengan lebar 59 meter ini mencapai US$3 miliar atau sekitar Rp43 triliun per hari, kata pakar sejarah maritim, Sal Mercogliano.

“Organisasi konferensi pengapalan internasional, ISC, mengatakan kerugian akibat kemacetan di Terusan Suez bisa mencapai US$3 miliar per hari,” kata Mercogliano, dalam wawancara dengan BBC World Service, Kamis (25/3).

 

Perusahaan Jepang yang memiliki kapal raksasa ini, Shoei Kisen Kaisha, mengatakan mendorong dan memindahkan Ever Given “terbukti sangat sulit”.

Namun menambahkan mereka “berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi keadaan”.

Evergreen Marine Corporation, perusahaan Taiwan yang mengoperasikan kapal kargo tersebut mengatakan mereka bekerja sama dengan teknisi dan tim penyelamat merancang rencana untuk mengapungkan kembali kapal raksasa tersebut secepat mungkin.

Upaya menarik kapal kargo dengan dengan kapal-kapal tongkang sejauh ini belum membuahkan hasil.

Saat ini, setidaknya 150 kapal terjebak, menanti kapal penyelamat untuk membebaskan kapal sepanjang 400 m itu, yang melenceng dari jalurnya karena angin kencang.

Mesir telah membuka kembali saluran lama di terusan itu untuk mengalihkan beberapa lalu lintas sampai kapal kontainer yang terdampar itu dapat bergerak lagi.

Kejadian ini telah mengakibatkan kenaikan harga minyak di pasar internasional.

Harga minyak mentah di bursa berjangka global pada Rabu (24/3) naik enam persen setelah para pelaku pasar berjaga-jaga atas dampak gangguan di Terusan Suez itu, ungkap AFP.

Sekitar 12% perdagangan di dunia melewati Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah dan menyediakan jalur laut terpendek antara Asia dan Eropa.

Kapal Ever Given, terdaftar di Panama dan dioperasikan oleh perusahaan perkapalan Evergreen, sedang dalam perjalanan menuju kota pelabuhan Rotterdam di Belanda dari China, dan bergerak ke utara melewati kanal untuk sampai ke Mediterania.

Kapal berbobot 200.000 ton itu, dibangun pada 2018 dan dioperasikan oleh perusahaan transportasi Taiwan Evergreen Marine, kandas dan tersangkut dalam posisi miring sekitar pukul 07:40 waktu setempat pada hari Selasa (23/03).

Dengan panjang 400m dan lebar 59m, kapal tersebut menghalangi jalur kapal lain yang kini terjebak dalam antrean di kedua arah. (Red)

Sumber: BBC News

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.