Jumat, 26 April 24

Kalau Kesulitan, Pansel Jangan Paksakan Diri

Kalau Kesulitan, Pansel Jangan Paksakan Diri

Jakarta, Obsessionnews –  Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menghimbau kepada Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak memaksakan diri jika pihaknya tidak mampu mencari orang untuk dicalonkan sebagai pimpinan KPK.

Hal ini menyusul, adanya pernyataan dari anggota Tim Pansel yang mengaku kesulitan untuk menjaring ‎calon pimpinan KPK. Sementara pendaftaran calon sudah mulai dibuka pada 5-24 Juni 2015. Menurut Nasir, menjadi Pansel memang punya tugas yang berat dan penuh tantangan.

“Kalau merasa tidak mampu, ya bilang saja ke Presiden kami tidak mampu mencari orang yang diinginkan‎. Jangan dipaksa,” ujar Nasir di DPR, Rabu (3/6/2015).

Artinya kata Nasir, dengan adanya persoalan itu jangan sampai Pansel  mencari calon‎ pimpinan KPK secara asal-asalan atau menyasar kepada pihak-pihak tertentu, dengan menyampingkan prosedur yang sudah ditetapkan. Padahal kenyataannya, calon tersebut tidak layak dan memenuhi kriteria.

“Jadi Pansel pimpinan KPK harus berani ambil sikap. Kalau memang tidak layak jangan dipaksa untuk dikirim DPR. Jangan‎ berfikir biarlah itu urusan DPR nanti yang memutuskan. Nggak boleh begitu,” jelasnya.

‎Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, kalau memang dalam batas waktu yang sudah ditentukan, Pansel tidak mampu mendapatkan orang. ya sudah kata Nasir, Pansel tidak perlu merasa berat hati atau merasa bersalah. Karena memang begitu kenyataannya.

Lebih lanjut Nasir menjelaskan, tugas Pansel memang membuka stand pendaftaran bagi semua orang yang memenuhi kriteria untuk mendaftar sebagai calon. Menurut Nasir, boleh saja Pansel menjemput bola dengan meminta masukan dari lembaga lain untuk menjaring calon. Namun syaratnya tidak boleh tendensius.

‎”Kalau semisal Pansel memilih orang-orang tertentu semisal si A si B dan si C. Nanti Pansel bisa dipertanyakan kalau begitu. Atau semisal Pansel mengatakan, mas mendaftar yuh mas! Wah kalau sudah begitu menurut saya tidak profesional,” paparnya.

Meski demikian, Nasir percaya dengan sisa waktu yang sudah ada, Pansel mampu mencari orang-orang yang bersih, berintegritas, ‎tidak telibat dalam kasus hukum, dan bebas dar konflik kepentingan, serta pemberani dan tegas. Sebab, sudah ada dua calon pimpinan KPK yang dipilih oleh Pansel sebelumnya, yakni Busryo Muqaddas dan Robby Arya Brata.

‎Sebelumnya, juru bicara KPK Betti S Alisjahbana mengatakan, pihaknya merasa kesulitan untuk mencai calon pimpinan KPK. Sebab, mereka takut dikrimninalisasi jika terpilih sebagai pimpinan KPK dengan adanya konflik KPK Vs Polri, yang berujung pada penetapan tersangka dua pimpinan KPK.

Padahal menurut Betti, sebenarnya banyak calon pimpinan KPK yang potensial. Bahkan, guna bisa menemukan calon yang terbaik, Pansel melakukan pendekatan dengan Ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul‎ Ulama (NU) untuk ikut mengusulkan nama-nama calon pimpinan KPK.

“Mere juga bisa mengusulkan nama. Usulan nama akan datang dari siapa pun, tapi mekanismenya akan tetap sama harus mengikuti seleksi yang sudah ditetapkan,” kata Betti di Kantor Sekretariat Negara Senin (1/6/2015). (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.