Minggu, 19 Mei 24

Jokowi: Kurs Rupiah dan Dolar AS Bukan Lagi Tolok Ukur yang Tepat

Jokowi: Kurs Rupiah dan Dolar AS Bukan Lagi Tolok Ukur yang Tepat

Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Joko Widodo menilai rupiah akan lebih perkasa jika nilai tukar rupiah diukur terhadap euro, reminbi Cina atau yen Jepang dari pada nilai tukar yang mengacu pada dolar Amerika Serikat saat ini. Pandangan tersebut ia sampaikan agar masyarakat serta pasar tidak hanya memantau sebatas pada dolar saja.

“Kurs rupiah dan dolar (AS) bukan lagi tolok ukur yang tepat. Yang relevan adalah kurs rupiah melawan kurs mitra dagang kita, mitra terbesar kita Tiongkok,” katanya, Selasa (5/12/2016).

Pandangan presiden akan persepsi rupiah terhadap dolar AS bukan berarti mengganti acuan yang selama ini terbentuk, namun opsi tersebut menjadi kajian pemerintah bahwa acuan nilai tukar akan mengacu kepada Negara-negara mitra dagang.

“Presiden kan tidak bilang ditukar. Presiden bilang dipelajari kalau relevan. Bukan berarti ditukar. Artinya, kurs mata uang kita dengan Cina mestinya memang berdasarkan transaksi ekonomi kita dengan Cina, baik ekspor atau impor,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Disisi lain, Darmin menuturkan meski secara porsi ekspor Indonesia ke AS terbilang lebih kecil dibanding ekspor Indonesia ke Cina, tetapi kondisinya ekspor Indonesia ke AS masih surplus, berbeda dengan ekspor Indonesia ke Cina yang trennya menunjukkan ke arah defisit. (Aprilia Rahapit)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.