Terik panas jam sembilan pagi menyinari jalanan kantor Bupati Batang. Seratusan orang berpakaian hitam – sebagian loreng – melangkah sambil membawa panji-panji seraya meneriakkan orasi. Dibarisan depan puluhan ibu-ibu membentangkan spanduk bertuliskan “GMBI Menyerahkan Koin Ke Bupati Untuk Para Pejabat Batang Yang Malas
Batang, Obsessionnews – Aksi demonstrasi dilakukan massa LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) wilayah militer Jawa Tengah, Rabu (6/5/2015) di kompleks perkantoran pemerintah kabupaten Batang. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila. Mereka datang bertujuan menyerahkan koin sebagai bentuk kritik atas kinerja pejabat pemerintah yang dinilai malas bekerja.
“Lihatlah pejabat-pejabat terutama dinas pekerjaan umum yang malas. Jalan Yos Sudarso sampai pelabuhan rusak semua!” seru orator aksi berapi-api.
Berbeda dengan demontrasi pada umumnya, rombongan massa GMBI turut serta membawa marching band guna pembakar semangat peserta demo. Dentuman drum bersahutan dengan yel-yel berkumandang selama jalannya aksi. Ketua GMBI, Nur Abadi menjelaskan demonstrasi ini merupakan wujud kekecewaan warga Batang terhadap Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo yang dianggap tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Bupati janji kepada masyarakat pesisir, akan membantu tapi buktinya banyak jalan-jalan yang berlubang selama lebih dari setahun dibiarkan saja. Camatnya sering keluyuran di daerah tapi diem,” terang Nur saat disambangi awak media.
Massa juga kecewa karena pembangunan PLTU Batang belum mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Mereka merasa seakan-akan hanya mendapat efek buruk dari didirikannya PLTU tersebut. “Orang-orang Jepang itu malah larinya di hotel di Pekalongan. Kenapa tidak di Batang? Padahal kalau mereka semua nginep di hotel di Batang, tentunya kesejahteraan masyarakat akan naik,” ujarnya heran.
Para peserta aksi menuntut Yoyok agar datang dan menjelaskan persoalan jalan rusak dihadapan warga. Karena tidak kunjung datang, mereka akhirnya merangsek maju hingga masuk ke dalam pelataran kantor Bupati. Selang beberapa waktu Ketua DPRD Kabupaten Batang, Teguh Rahardjo dan Sekretaris Daerah, Nasikhin bersedia menemui demonstran untuk diserahi koin. Dihadapan warga Teguh menjelaskan bahwa seluruh proyek pekerjaan jalan membutuhkan waktu dan dana tidak sedikit.
“Dengan penyerahan koin ini, segala aspirasi masyarakat kami terima dan akan ditindak lanjuti. Karena kita negara hukum maka pelaksanaan semua proyek itu dengan aturan hukum. Dan saya janji tahun ini perbaikan jalan segera dibangun. Kalau tidak dibangun, silahkan anda semua tuntut demo lagi,” tegasnya di atas truk demonstran.
Ia juga menerangkan bahwa anggaran dana Kabupaten Batang terbilang cukup kecil sehingga meminta masyarakat agar bersabar menunggu hingga proyek terealisasikan. “Nek duite turah tak bangunke kabeh (Kalau uangnya sisa, dibangunkan semua). Jadi mohon kesabaran dari masyarakat, tahun ini semua masalah jalan dan pelabuhan niaga akan dibangun. Pembangunan niaga itu didirikan dengan dana 33 miliar, Insya Allah tahun ini selesai,” imbuhnya kemudian.
Sekretaris Daerah, Nasikhin menambahkan, pemerintah kabupaten Batang sangat peduli dengan kesejahteraan warganya. Ia mengapresiasi GMBI yang mau mengingatkan pemerintah agar tidak malas bekerja. “Surat Perintah Kerja (SPK) untuk jalan Yos Sudarso sampai pelabuhan niaga sudah ada dan segera dimulai. Bantuan Gubernur sebesar Rp 15 miliar juga akan segera direalisasikan,” tandasnya.
Massa kemudian membubarkan diri pada pukul 11:00 WIB. Sebelumnya mereka mengadakan doa bersama agar seluruh unek-unek mereka dapat dilaksanakan oleh pemkab Batang. Tak luput, mereka juga berjanji akan menggelar aksi lebih besar bila perbaikan jalan tersebut tidak segera dilaksanakan. (Yusuf IH)