Jakarta, Obsessionnews – Hingga kini, berbagai isu ekonomi global tidak lepas mempengaruhi nilai tukar rupiah, terutama proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve atau Fed Fund Rate (FFR).
Beberapa pekan yang lalu Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve System Janet Yellen menyatakan kehati-hatiannya dalam memutuskanan kenaikan bunga FFR lantaran khawatir akan berdampak pada perlambaan ekonomi global yang mempengaruhi pertumuhan ekonomi negara adidaya tersebut.
Meski begitu, pengaruh dari kondisi tersebut di awal bulan April, perekonomian Indonesia menunjukan perbaikan yang didorong oleh turunnya tingkat suku bunga dan penguatan kurs khususnya keadaan inflasi pada bulan Maret.
Bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Maret 2016 kondisi inflasi masuk dalam kategori terkendali bahkan mengalami kenaikan sebesar 0.19 persen dibanding bulan sebelumnya yang jika dihitung dalam periode tahun dinyatakan stagnan dengan nilai 4,45 persen.
Di sisi lain, inflasi inti menurun tipis dari 3.59 persen bulan Februari menjadi 3.5 persen. Profil data inflasi ini menampilkan laju inflasi yang cenderung terkendali. (Aprilia Rahapit, @aprilia_rahapit)