Pada masa tinggal di Yogyakarta, Ismail Banda meluangkan waktunya mengajar di Sekolah Tinggi Islam (STI, sekarang Universitas Islam Indonesia). Saat menjadi dosen STI itulah Ismail Banda didatangi oleh dua mahasiswa STI: Lafran Pane dan Asmin Nasution.
Seperti diceritakan oleh Asmin Nasution, sebelum menemui Rektor STI Abdul Kahar Mudzakkir, keduanya lebih dahulu menemui Ismail Banda di kediamannya di Jalan Ngabean. Kepada pimpinan Masyumi itu, Lafran dan Asmin menyampaikan rencana mendirikan organisasi bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ismail Banda menyambut baik rencana Lafran dan Asmin. Kepada keduanya dipesankan agar kelak anggota HMI yang akan didirikan itu tidak lupa kepada tugas utamanya, belajar, “dan tidak ikut-ikutan berpolitik.”[]