Tangsel, Obsessionnews.com – Cendekiawan Muslim Yudi Latief menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus mulai terbiasa mengenali ancaman keamanan yang bukan ancaman konvensional.
Hal itu disampaikan Yudi Latief dalam Seminar Kebangsaan dengan Tema “Pemuda Dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Nasional” yang diselenggarakan oleh DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar di Tangerang Selatan.
“Musuh kita bukan lagi dari luar atau kriminal berupa pencurian, tetapi ancaman dari dalam seperti serangan ideologi. Tentu cara menghadapinya berbeda karena membutuhkan human security berupa sistem imun,” kata Yudi melalui siaran pers, Minggu (29/9/2019).
Dalam kesempatan yang sama, pengamat Politik Adi Prayitno menyampaikan pemuda muslim berbasis pesantren harus mampu bersaing masuk ke perguruan tinggi negeri terkemuka agar dapat menularkan pemikiran Islam yang moderat di kampus umum.
“Agar kampus umum tidak gampang disusupi pemikiran yang dapat memecah belah bangsa,” katanya.
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan pemuda muslim sejak dulu memiliki sejarah panjang intelektual yang tinggi seperti KH Mas Abdurrahman, KH Hasyim Ashari, maupun KH Ahmad Dahlan.
“Mereka menelurkan pemikiran brilian di usia muda sehingga pemuda harus mengasah selalu intelektualnya,” ujar Asrorun.
Kapolres Kota Tangsel AKBP Ferdy Irawan menyampaikan pemuda muslim dapat berkontribusi dalam keamanan nasional dengan belajar agama Islam secara benar kepada ulama dan kyai yang memiliki kompetensi.
“Bukan ukan belajar dengan guru-guru yang tidak jelas rekam jejak pendidikannya,” papar Ferdy mewakili Ketua Satgas Nusantara Polri yang juga Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono.
DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar menyelenggarakan seminar kebangsaan dengan Tema “Pemuda Dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Nasional”.
“Tujuan dilaksanakannya kegiatan seminar kebangsaan ini, untuk terus merawat dan menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan pemuda dan mahasiswa,” kata Ketua Umum DPP GEMA Mathla’ul Anwar, Ahmad Nawawi. (Has)
