IMPAS Dorong Percepatan Pembangunan Aceh

Jakarta, Obsessionnews.com - Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh-Jakarta menggelar rapat kerja (raker) dan diskusi public di Ruang Sidang Utama Wisma Griya DPR RI Cisarua, Bogor, Jawa Barat. 29 Februari - 1 Maret 2020. Terselenggaranya acara tersebut berkat dukungan dari anggota Fraksi PKS DPR Nasir Djamil. Nasir adalah Ketua Forum Bersama Anggota DPR dan DPD RI asal daerah pemilihan Aceh. Baca juga: IMPAS Kampanyekan Gerakan Peduli Membangun Aceh Acara yang bertema "Peran Pemuda dan Mahasiswa Dalam Optimalisasi Pembangunan di Aceh" dihadiri oleh seluruh pengurus IMPAS yang merupakan mahasiswa pascasarjana dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta. Dalam keterangan tertulis yang diterima obsessionnews.com, Senin (2/3), ketua panitia acara itu, Margoningsih, mengatakan, sebelum raker digelar diskusi publik yang menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kasubdit Kewaspadaan Perbatasan antar Negara Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Abdul Gafur, Ketua Dewan Pertimbangan IMPAS Muntasir Ramli, dan Tenaga Ahli Anggota DPR RI Faisal Ridha. Abdul Gafur menyampaikan tentang pentingnya peran mahasiswa dalam mengawal pembangunan daerah perbatasan. Sementara itu Muntasir Ramli mengingatkan agar kelompok intelektual mengambil peran strategis dalam kegiatan pembangunan baik infrastruktur maupun suprastruktur. "Khusus untuk Aceh saya berharap agar kehadiran IMPAS dapat bermanfaat untuk mendorong percepatan pembangunan Aceh," ungkap Muntasir. Sedangkan Faisal Ridha dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa ada empat komponen utama dalam pembangunan bangsa dan negara, yaitu politisi, ulama/akademisi, birokrasi dan pengusaha. Keempat komponen ini harus bersinergi dalam menyukseskan pembangunan bangsa. Dengan demikian IMPAS harus punya karya inovatif dalam membantu pembangunan, khususnya Aceh. Senada dengan itu Ketua Umum IMPAS Yunidar ZA meminta kepada seluruh pengurus agar dapat menyusun program-program yang dapat bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan. Yunidar yang saat ini sebagai mahasiswa Program Doktor pada Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta mengatakan, kelompok cendikiawan harus hadir dalam proses pembangunan bangsa. “Kita harus berkontribusi sesuai dengan kapasitas kita masing-masing," tegasnya. (arh)