Sabtu, 27 April 24

Hasil Survei Jajak Pendapat LSI, Pengamat: Elektabilitas Airlangga Tinggi di Pilpres 2024

Hasil Survei Jajak Pendapat LSI, Pengamat: Elektabilitas Airlangga Tinggi di Pilpres 2024
* Direktur Eksekutif Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto. (Foto: Istimewa)

Obsessionnews.com – Laboratorium Suara Indonesia (LSI) mengelar jajak pendapat terhadap 2.150 Warga Negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun ke atas di 34 Provinsi, dengan tujuan untuk mengetahui dinamika kehidupan masyarakat pasca pencabutan kebijakan PPKM dan Preferensi Publik terhadap pilihan Politik jelang Pemilu 2024

Direktur Eksekutif LSI Albertus Dino mengatakan, dalam survei jajak pendapat ini penentuan sample mengunakan metode multi stage random sampling secara proposional, survei mengunakan alat bantu kuisioner berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada 2.150 responden.

Jajak pendapat dilakukan dengan metode wawancara tatap muka, sedangkan sampel ditentukan secara acak menggunakan metode multi stage random sampling, dengan menggunakan metode ini hasil survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,11 persen. Pelaksanan jajak pendapat dimulai sejak 8 – 22 Februari 2023.

Albertus menjelaskan, hasil jajak pendapat kepada 2.150 responden menunjukkan 73,9 persen publik puas terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin 69,3 persen.

“Lalu penilaian 2.150 responden dalam jajak pendapat terhadap sektor bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial, didapati indikator kepuasan masyarakat yang berada di atas 50 persen,” ujar Albertus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2/2023).

Indikator itu meliputi bantuan modal petani dan nelayan (66,7 persen), penyediaan lapangan pekerjaan dan usaha pasca covid 67,2 persen, pengendalian harga harga barang dan jasa 62,1persen), dan serta mengatasi kemiskinan 60,1 persen.

Selain itu, dalam jajak pendapat ini juga menggambarkan tingkat kepuasan berapa sektor semua berada di atas 50 persen dimana terhadap penanganan politik dan keamanan 69,9 persen,kemudian terhadap program kesejahteraan sosial 70,3 persen, penegakan hukum 60,7 persen.

Berdasarkan hasil survei dari 2.150 responden sebanyak 88,9% responden ingin dan berharap presiden pada 2024 memiliki kemampuan membuat perubahan di mana kompetensi tersebut diikuti oleh jejak kemampuan memimpin saat situasi kritis dan membuat kebijakan yang inovatif seperti pada saat adanya pandemi Covid 19 yang berpengaruh terhadap perekonomian dan pendapatan masyarakat kemudian yang ingin presiden dengan kemampuan kolaborasi dengan dunia usaha serta perencanaan dan eksekusi kebijakan masing-masing sebesar 67,9 persen dan 65,7 persen Menginginkan Kemampuan presiden untuk berkolaborasi di tingkat global.

Dia menjelaskan, dan yang diinginkan oleh 72,6 persen Responden. Kemampuan membuat kebijakan populis dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat seperti program prakerja, bantuan umkm dan pelatihan digital teknologi serta menggerakkan birokrasi sama-sama dan Sebanyak 19,9% anak muda ingin presiden yang memiliki kemampuan retorika dan persuasi publik.

Terkait tingkat elektoral yang dimiliki oleh para tokoh yang digadang-gadang sebagai kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

“Menurut hasil survei ini, bursa capres masih didominasi oleh tiga nama yakni Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani dan Anies Baswedan,” tuturnya.

Di mana nama Airlangga Hartarto menempati urutan pertama dalam tingkat elektoral tokoh tokoh kandidat capres. Tingkat elektoral Ketua Umum Golkar, itu sebesar 22,7 persen.

Di urutan kedua ada Prabowo Subianto yang mencatatkan tingkat elektoral nya sebesar 19,4 persen. Sementara, Ganjar Pranowo yang belum ada kepastian memiliki tiket untuk maju di pilpres atau akan ada tanda tanda akan diusung PDIP Perjuangan berada urutan ketiga dengan tingkat elektoral sebesar10,6 persen.

Sementara, Anies Baswedan di urutan keempat dengan tingkat elektoral sebesar 8,7 persen dan diurutan kelima ada Puan Maharani dengan tingkat elektoral 6,4 persen kemudian secara berurutan ada nama Andika Perkasa 4,7 persen, Moeldoko 3,8 persen,Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen Khofifah Indar Parawansa 2,7 persen dan yang tidak memilih sebanyak 17,7 persen

Selanjutnya, dari hasil survei ini terkait keterpilihan tokoh jika pilpres digelar hari ini ada hubungan yang kuat terkait keinginan dan harapan masyarakat terhadap presiden yang diinginkan dimana tingginya tingkat elektoral Airlangga Hartarto karena Airlangga masuk sebagai katagori tokoh yang diinginkan oleh mayoritas responden yang menginginkan tokoh bakal capres sebagai presiden yang mampu menghadapi krisis seperti ancaman krisis perekonomian saat adanya pandemi covid serta memiliki program populis yang nyata dirasakan oleh rakyat seperti saat Airlangga diberi tugas oleh presiden Jokowi dalam menanggulangi covid 19 dan memulihkan ekonomi nasional akibat dampak Covid 19 dimana ada program Prakerja, bansos, dan bantuan UMKM

Dari hasil survei ditemukan bahwa mayoritas Masyarakat dimana 69,4 persen responden lebih mudah mendapatkan akses informasi tentang aktor politik yang sedang berkonsentrasi sebagai caleg, dibanding dengan informasi institusi partai politik sebagai peserta pemilu yang informasinya hanya diketahui oleh sebanyak 30,6 persen responden.

Berbagai fakta yang ditemukan dalam survei tersebut setidaknya dapat menjadi perhatian untuk kalangan parpol. Sebab, terjadi pergeseran antara pilihan institusi parpol ke aktor politik dalam kontestasi.

Dan nantinya ketika penyusunan bacaleg, partai politik harus mempertimbangkan betul terkait kekuatan aktor politik lokal di masing-masing dapil

Berikut ini tingkat elektoral partai politik peserta pemilu 2024 dari hasil Survei yang dilakukan terhadap 2.150 responden, jika pemilu digelar hari ini.

“Jika Pemilu diadakan saat ini, Partai Golkar menggeser PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu 2019 di mana tingkat elektoral partai Golkar mencapai 18,2 persen dan urutan kedua PDIP dengan tingkat elektoral 16,9 persen turun dibandingkan hasil pemilu 2019 kemudian urutan ketiga Partai Gerindra: 15,7 persen meningkat dari perolehan pemilu 2019 kemudian Partai NasDem 6,2 persen, Demokrat 6,1 persen, PKS 5,7 persen, PKB 5,2 persen, Partai Perindo 4,7 persen ,PAN: 2,2 persen, PPP: 1,8 persen dan Partai lainnya: 6,6 persen dan yang tidak memilih sebanyak 10,7 persen,” ucapnya.

Menanggapi survei Laboratorium Suara Indonesia ( LSI), Direktur Eksekutif Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto mengatakan bahwa unggulnya Airlangga Hartarto dalam survei LSI sebagai calon presiden (capres) pilihan masyarakat, karena adanya bukti kerja nyata yang telah dilakukan Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dalam mengatasi perekonomian Indonesia.

“Unggulnya Hartarto sebagai capres 2024, karena adanya bukti kerjanya nyata dalam mengatasi perekonomian pada saat Covid-19,” kata Bambang.

Selain itu, Bambang menilai bahwa masyarakat telah merasakan terhadap program prakerja, bantuan umkm dan pelatihan digital teknologi yang dibuat pemerintah.

Bambang juga menyebutkan bahwa naiknya elektabilitas Partai Golkar, karena adanya peran Airlangga sebagai ketua umum partai Golkar yang telah membawa perubahan yang cukup baik.

“Naiknya elektabilitas partai Golkar, karena peran Airlangga sebagai ketua umum dan telah membawa perubahan yang sangat baik, ” ucapnya.

Dia melihat bahwa alasan masyarakat memilih Airlangga sebagai presiden 2024 , karena Ketua Umum Golkar itu telah menyakini masyarakat dalam perekonomian yang saat ini telah membaik.

“Alasan lain Ketum Golkar karena telah menyakini masyarakat dalam perekonomian yang telah membaik saat ini,” ungkapnya.

Menurutnya Airlangga saat ini hanya mencari siapa sosok cawapres yang tepat untuk mendampingi dirinya maju di Pemilu 2024.

“Hal yang harus diperhatikan Airlangga saat ini hanya mencari sosok cawapres yang tepat untuk dampingi beliau,” ujarnya.

Peran timses yang ada di tubuh partai Golkar juga harus terus bekerja keras untuk mempertahankan elektabilitas Airlangga agar menang Pilpres 2024.

“Timses Golkar harus melakukan kerja keras dalam mempertahankan elektabilitas Airlangga sebagai capres agar menang di Pilpres 2024,” ungkapnya.

Tak hanya itu, strategi Airlangga dalam menggaet tokoh muda masuk ke tubuh Golkar adalah bukti Airlangga sebagai sosok yang cerdas dalam memanfaatkan situasi politik saat ini. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.