Jumat, 26 April 24

Haram Pilih Pemimpin Kafir

Haram Pilih Pemimpin Kafir
* Umat Islam antusias mengikuti Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2017).

Jakarta, Obsessionnews.com – Meski sempat dilarang, Aksi Bela Islam 11 Februari 2017 (112) tetap berjalan. Hanya saja aksi yang semula dipusatkan di Monas, bergeser ditempatkan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, dan dikemas dengan dzikir dan tausiyah bersama.‎

Umat Islam diwajibkan memilih pemimpin muslim dan haram memilih pemimpin kafir.

‎Acara tabligh akbar dan dzikir bersama dimulai usai shalat subuh berjamaah dan dipimpin oleh oleh ‎Ustadz Arifin Ilham. Dalam doa dan dzikirnya, kepada ratusan ribu jamaah  Arifin mengajak umat Islam merapatkan barisan, menyatukan hati, dan menanggalkan perbedaan yang tidak prinsip.

“Ayo bersama berjuang karena Allah untuk umat dan negeri Indonesia tercinta. Allahu Akbar,” ujarnya.

Menurutnya, kemenangan kaum muslimin bisa terwujud bila bertakwa kepada Allah SWT, tunduk berserah diri menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Arifin juga meyakinkan kepada jamaah, bahwa Islam adalah agama kemenangan, dan umatnya dalah umat pilihan.

“We are moslems, kita dihadirkan sebagai umat pilihan, umat terbaik, umat berakhlak mulia, umat pendakwah, bukan pencaci maki, bukan penghujat, nahnud duaad lasnal qudhoot umat pengajak bukan pengejek,” paparnya.

Aksi 112 ini diprakarsai oleh Forum Umat Islam (FUI), dan didukung penuh oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Al Khaththath, mengatakan, selain dzikir dan doa bersama ‎juga ada tausiyah dari para ulama tentang penerapan Al-Quran surat Al-Maidah ayat 51 tentang larangan memilih pemimpin kafir. ‎

“Aksi menjadi dzikir dan tausiyah nasional untuk penerapan Surat Al-Maidah 51, wajib pilih pemimpin muslim dan haram pilih pemimpin kafir,” tegasnya. ‎

Al Khaththath menjelaskan,  tujuan aksi 112 tetap seperti semula. Yakni, tolak penodaan Al-Quran, tolak kriminalisasi ulama, tolak penghinaan terhadap ulama, jaga pilkada yang jujur dan adil, serta wajib pilih gubernur muslim.

Pasangan calon gubernur dan cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghadiri Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2/2017).

Acara shalat subuh berjamaah ini juga dihadiri oleh calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono,serta calon wakil gubernur DKI Sandiaga Uno. Arifin Ilham mendoakan kepada Anies dan Agus salah satu dari keduanya terpilih, sementara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapat hidayah. ‎‎

“Kepada Agus dan Anies semoga salah satu di antaranya dengan izin Allah terpilih menjadi gubernur dan Pak Ahok kita doakan mendapat hidayah,” kata Arifin.‎

Doanya ini serentak diaminkan dengan suara keras oleh jamaah Masjid Istiqlal. Arifin menyampaikan hal ini karena ada hikmah di balik persoalan yang dimunculkan Ahok saat ini, semakin banyaknya orang non-muslim masuk Islam karena ingin tahu tentang Alquran.

“Dan saat ini semakin banyak warga Cina yang masuk Islam atas izin Allah,” ujar Arifin.

Sementara itu Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) yang ikut dalam aksi 112 tetap bersikukuh untuk berjuang menuntut memenjarakan penista agama, meskipun Ahok nantinya kalah atau menang dalam Pilgub DKI yang berlangsung 15 Februari 2017.

Sebelumnya, Kamis (9/3), Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Parmusi Usamah Hisyam mengatakan, Parmusi bersama seluruh komponen ummat Islam akan terus mengawal pengadilan Ahok sampai ada putusan Majelis Hakim  Ahok dihukum penjara.”

Sik‎ap Parmusi tersebut, kata Usamah, tak ada kaitannya dengan Pilgub. Sesuai spirit 212, Parmusi lebih fokus terhadap aksi penjarakan Ahok.

“Soal pilgub, sikap Parmusi sudahtegas. Seluruh kader-kader Parmusi terutama di Jabodetabek sudah bergerak secara door to door dan melalui medsos untuk memilih dan memenangkan pasangan calon gubernur muslim,” kata mantan anggota DPR RI tersebut.

Ia menambahkan, sikap tegas Parmusi tersebut, selain untuk mewujudkan misi memenangkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin serta meninggikan kalimatullah, juga dalam rangka menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.