Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Hong Kong Caspar Tsui menyatakan mengundurkan diri, usai mendatangi pesta ulang tahun yang dihadiri pejabat dan anggota parlemen.
Setelah beberapa hari sebelumnya pemerintah kota itu meminta masyarakat menghindari kerumunan, untuk memerangi wabah virus Covid – 19.
“Saya hari ini telah mengajukan pengunduran diri kepada Kepala Eksekutif dan berniat meninggalkan jabatan itu hari ini,” kata Capar Tsui dalam pernyataan, mengutip Channel News Asia, Selasa (1/2/2022).
Dia mengatakan sebagai salah satu pejabat utama yang memimpin perang terhadap Covid – 19 dia merasa belum memberikan contoh yang terbaik.
“Saya belum memberi contoh terbaik selama wabah baru-baru ini,” tambahnya seperti dilansir CNBC Indonesia.
Pengunduran diri Tsui merupakan pukulan keras bagi administrasi kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam Yang saat ini kerap menorehkan protes keras.
Pesta ulang tahun yang berlangsung pada 3 januari di restoran Tapas untuk Witman Hung anggota badan pembuat undang-undang terkemuka di China, itu membuat rasa malu bagi Lam karena pemerintahnya saat ini menerapkan kebijakan ketat, yang mirip dengan kebijakan Beijing.
Diantara 200 orang tamu yang menghadiri pesta itu, ada selusin pejabat tinggi termasuk polisi, kepala imigrasi, kepala anti korupsi, serta 20 anggota parlemen.
Saat ini Hong Kong memang menerapkan aturan pencegahan Covid – 19 paling ketat di dunia, termasuk aturan karantina yang panjang untuk semua kedatangan.
Selain itu pembatasan pertemuan publik dilakukan, serta wajib mengenakan masker di depan umum selain saat makan.
Sementara foto-foto dari pesta itu bocor ke media lokal, menunjukan para peserta pesta bernyanyi karaoke dan berpose untuk foto bersama tanpa masker.
Caspar Tsui termasuk dalam 15 pejabat yang turut merayakan ulang tahun ke-53 anggota DPR Hong Kong, Witman Hung, sesaat sebelum pembatasan Covid berlaku pada 3 Januari lalu. Dari tamu yang hadir, dua dinyatakan positif Covid-19.
Tak lama kemudian, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengimbau warga agar menghindari pertemuan besar.
“(Tsui) mempermalukan pemerintah Hong Kong, dan tidak memenuhi harapan masyarakat. Saya menerima pengunduran dirinya,” kata Lam dalam konferensi pers yang dikutip Reuters.
Hong Kong mengekor China dengan menerapkan kebijakan nol-Covid meskipun melumpuhkan ekonomi dan meningkatkan tekanan psikologis para warga.
Tsui mengakui keputusan menghadiri pesta itu merupakan kesalahan. Ia menyadari mestinya semua tindakan diperlukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Sebagai salah satu pejabat utama yang memimpin dalam perang anti-epidemi, saya belum memberikan contoh terbaik,” kata Tsui seperti dilansir CNN Indonesia.
Usai acara itu berlangsung, Lam melakukan investigasi. Dari hasil investigasi tersebut, ia mengatakan 12 pejabat pemerintah yang hadir sudah dibebaskan.
Dua diantara mereka yakni Allen Fung, asisten politik sekretaris untuk pembangunan, dan Vincent Fung, pejabat di Kantor Koordinasi dan Inovasi Kebijakan.
Lam mengatakan, kedua orang itu akan diberi peringatan lisan. Ia mengungkapkan, 12 pejabat yang tidak akan diberi sanksi itu hanya menghadiri pesta sebentar.
Kemudian yang turut hadir, Direktur Imigrasi Au Ka-wang, komisaris polisi Raymond Siu, dan Kepala Komisi Independen Pemberantasan Korupsi, Simon Peh.
Semua pejabat pemerintah yang terlibat telah mengeluarkan permintaan maaf kepada publik. Bagi Au, permintaan maaf itu merupakan yang kedua kali.
Pada 2021 lalu, Au membayar denda lantaran menghadiri makan malam di klub mewah dengan lebih banyak orang. Padahal pemerintah hanya mengizinkan maksimal kumpul empat orang.
Sekitar 20 anggota DPR baru “khusus patriot” Hong Kong juga menghadiri pesta tersebut. Semua pejabat pemerintah dan para anggota DPR sudah dites Covid-19 telah berulang kali. Mereka semua dinyatakan negatif.
Sejauh ini total kasus di Hong Kong mencapai 13.676 dan 213 orang. (CNBC/CNN/Red)
