Sabtu, 4 Mei 24

Habibie: Pemuda Terbaharukan, Perlu Lapangan Kerja

Habibie: Pemuda Terbaharukan, Perlu Lapangan Kerja
* Foto bersama 4 pemimpin

Jakarta, Obsessionnews – Negarawan yang juga Presiden ke-3 RI Prof Bachruddin Jusuf Habibie menilai Indonesia belum mengalami perubahan yang signifikan yang berdasarkan Konstitusi UUD 1945. Menurut Habbibie, ada beberapa daerah yang memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah, namun Sumber Daya Manusia begitu sedikit.

“Justru di daerah tersebut Sumber Daya manusia (SDM) itu tidak berpotensi,” kata Habibie dalam acara “Supermentor 6 Leader” dalam tema “Empat Pemimpin Bangsa Berbagi Cerita Mengenai Ilmu Kepemimpinan, Resep Sukses Etos Kerja, dan Prinsip Hidup” di Jakarta, Minggu malam (17/5/2015).

Habibie memaparkan, dalam mebangun SDA produktifitas generasi terbaharukan harus menguasai tiga elemen, elemen budaya, elemen agama, dan elemen pengertian terhadap mekanisme ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tiga elemen itu harus bersinergis positif,” sambil mencontohkan teori 1+1+1 = 3 positif tapi akan lebih positif menurutnya 1+1+1= 3 juta, itu lebih positif kalau tidak dikorupsi. Tapi kalau minus 1 juta maka menurutnya itu energi negatif yang tidak berdampak pada kemajuan.

Bapak teknologi dan demokrasi ini menyebutkan, UUD 1945 merupakan elemen pemikiran dasar yang harus dijadikan landasan pemuda sepanjang masa untuk tetap unggul. “Dalam hal ini tiga energi tidak berenergi positif gimana caranya, dimana kuncinya. Elemen budaya yang menentukan perilaku,” tuturnya.

Habibie menekankan, seorang pemimpin harus memiliki landasan agama atau keyakinan dalam bertindak. Menurutnya, dengan meningkatkan energi positif akan memberikan kualitas iman dan taqwa yang tinggi.

“Iman dan taqwa meningkat terus, tapi tidak cukup demikian, dia membutuhkan kemampuan untuk bekerja dan terampil,” tegurnya kepada peserta dalam ruangan yang jumlahnya kurang lebih dua ribu orang.

supermentor1

Nilai sumber daya manusia harus memiliki nilai tambah pribadi, yang ditransformasikan melalui iman dan taqwa kedalam proses nilai etika sehingga nilai produktifitas seseorang tinggi sesuai bidang masing-masing. Itu saja tidak cukup keterampilan mesti dibarengi lapangan kerja yang memadai.

“Kalau anda sudah meraih semua tetapi tidak mempunyai lapangan kerja apa bedanya. Bagaimana kalau anda memiliki keterampilan yang tinggi perilaku yang menguntungkan pada tinggkat yang tinggi tapi tidak ada lapangan kerja,” cetusnya sambil menyemangati peserta.

Ia pun mngatakan, seorang pemimpin negara harus mampu menyedikan lapangan kerja sebagai bentuk nilai tambah pribadi.

“Karena itu pemimpin di mana pun anda berada harus memikirkan proses nilai tambah pribadi. Jalur pembudayaan output iman dan taqwa berkualitas tinggi, proses pendidikan dengan keterampilan yang tinggi dan pemimpin itu harus menyediakan lapangan kerja, jam kerja tapi anda harus disiplin,” tegasnya.

“Sasaran kita harus setiap rumah tangga yang ada di bumi Indonesia ada rumah tangga yang tentram. Kalau itu terjadi seluruh bangsa Indonesia akan sejahtera dan tentram,” terangnya.

Seorang pemimpin harus memperhitungkan segala tindakan dan keputusan, dengan dasar kebijaksanaan yang sadar. “Harus berhitung, caranya, jangan sekali-kali mengambil kebijaksanaan yang tadinya tidak menentu menjadi lebih tidak menentu. Mesti anda pandai-pandai tahu dan cepat bahwa kebijakan anda buat itu akan menyelesiakan masalah. Caranya harus anda lalui satu sistem belajar”. Tuturnya dengan nada lantang,

Program utama tiap presiden Indonesia memberikan pekerjaan masyarakat Indonesia. “Melalui itu anda menjadi unggul, percaya de,” dengan mimik suara yang meyakinkan.

supermentor2

Dalam acara memperingati hari kebangkitan nasional ke-107 jatuh 20 Mei yang diselenggarakan Dino Patti Djalal bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), sang Inspirator Eyang BJ Habibie mengajak generasi muda untuk membangun bangsa Indonesia secara bersama-sama dengan atas nama Cinta.

“Kemajuan bangsa Indonesia adalah bagian dari anda maka mari bersama-sama membangun bangsa ini, kuncinya de.. pada cinta,” imbaunya.

Cinta yang dimaksud alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga konstruksi pesawat terbang ini yaitu cinta pada sesama manusianya, kedua, cinta karya sesama manusianya, ketiga cinta pada lingkungannya, keempat cinta pada pekerjaanya diselesaikan secara tuntas dan berkualitas tinggi, dan kelima cinta pada Tuhan Yang Maha Esa (TYME).

Dalam acara ini di hadiri juga wakil presiden Ke-6 1993-1998 Try Sutrisno, Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga, presiden Timor Leste Xanana Gusmao yang baru saja memundurkan diri sebagai perdana menteri, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Dubes India dan para pegiat sosial, mahasiswa para artis dan para undangan. (Asma/Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.