Jakarta, Obsessionnews – Guna mengungkap dugaan penyimpangan impor minyak mentah dan mafia anggaran yang dilakukan anak PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), pihak DPR RI meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera melakukan audit secara menyeluruh.
Audit bisa dilakukan mulai dari evaluasi mengenai sistem manajemen yang berlaku di Petral, kemudian pengelolaan anggaran, serta pengumpulan jumlah aset milik Petral yang masih bisa digunakan untuk kepentingan negara.
“Saya minta ada audit eksternal dan saya minta Pimpinan Komisi VII untuk mengaudit juga pembubaran Petreal tersebut. Karena bagaimanapun aset Petral sangat besar, kalau ada kerugian negara maka harus dituntut,” ujar anggota Komisi VII DPR, Bowo S Pangarso, di DPR, Senin (18/5/2015).
Persoalannya kata Bowo, dengan dibubarkannya Petral, beranikah pemerintah melakukan audit secara menyeluruh. Pasalnya, Bowo mencurigai jangan-jangan selama ini mafia impor minyak yang terjadi di Petral juga melibatkan pemerintah.
“Kita tahu mafia itu orang pertamina sendiri, nanti jangan-jangan jeruk makan jeruk,” jelasnya.
Politisi Partai Golkar ini berharap kedepan, penganti Petral tidak diisi oleh orang-orang lama, dengan sistem manajemen yang sama. Menurutnya perlu dilakukan evaluasi total mengenai sistem kerja di Petral, sehingga tidak ada mafia impor minyak. “Kita juga harap Pertamina harus mempublikasikan hasil auditnya,” tandasnya. (Albar)
