Kamis, 2 Mei 24

 ‘Gen Z’, Kunci dalam Pilpres 2024

 ‘Gen Z’, Kunci dalam Pilpres 2024
* Sahrudi. (Foto: ist)

Catatan Sahrudi (Obsession Media Group)

Siapa pun Presiden RI  yang terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan mengantarkan Indonesia memasuki puncak bonus demografi. Karena Pilpres yang akan dilaksanakan pada 24 Februari 2024 menghasilkan presiden terpilih untuk periode 2024-2029. Sementara bonus demografi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappenas  mencapai puncaknya pada 2030 dan berakhir pada 2040. Artinya, potensi elektoral generasi (gen) Z dan milenial dalam Pemilu 2024 menjadi yang terbesar.

Sekadar catatan, generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1995 sampai tahun 2012.

Nah, dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan umur dan  mengacu sensus penduduk, Gen Z mencapai 27,95 persen atau 75,94 juta dari total penduduk Indonesia.

Lalu bagaimana karakteristik Gen Z dalam peta politik Pilpres mendatang? Jika kita melihat Survei Nasional Kompas periode Oktober 2022, sebanyak 33 persen suara dari Generasi Z akan mengalir ke partai politik papan tengah  dan papan bawah (keterpilihan di bawah tiga persen). Proporsi tersebut bertambah sebesar 6,6 persen dari periode survei sebelumnya. Artinya generasi milenial dan Gen Z memiliki banyak potensi dalam memaksimalkan Pemilu 2024, karena jumlah mereka yang banyak mendekati 60%.

Satu yang unik, generasi ini bisa mengubah kecenderungan pilihan pada partai-partai politik dan Calon Presiden, karena mereka memiliki karakteristik yang berbeda. Ya, generasi milenial terutama Gen Z merupakan generasi yang lahir, tumbuh dan berkembang di masa kebebasan politik. Hal tersebut berbeda dengan mereka yang tumbuh dan berkembang di masa non demokratis.

Gen Z ini memiliki pemikiran yang lebih terbuka, bebas, inovatif. Generasi ini pun memiliki sesuatu yang relatif baru yang mungkin tidak terpikirkan oleh generasi sebelumnya. Selain itu, generasi ini bisa membawa perubahan baru di dalam perilaku politik, di mana mereka akan memilih partai-partai yang bisa memberikan harapan bagi mereka.

Dan yang sangat penting adalah eksistensi generasi milenial dalam Pilpres 2024 dapat menjadi peredam konflik antara pihak yang pro dan kontra secara politik terutama di media sosial. Karena generasi ini tidak suka  saling menyerang tokoh-tokoh politik dengan isu suku, ras, agama, dan antar golongan. Seperti disampaikan  analis dari lembaga Big Data Drone Emprit yang  menilai bahwa Generasi Z ini bisa menjadi peredam potensi polarisasi akibat narasi politik menjelang Pemilu 2024.

“Generasi Z ini tidak sepenuhnya menyepakati narasi-narasi yang diangkat oleh seniornya, yaitu milenial dan generasi Y. Kalau saya lihat mereka lebih kritis terhadap informasi,” kata Lead Analyst Drone Emprit, Rizal Nova Mujahid.

Dengan dominasi Gen Z dalam Pilpres 2024 nanti tentu ada harapan pesta demokrasi nanti tidak akan membawa Indonesia pada kekacauan dan perpecahan akibat polarisasi karena pilihan politik dalam Pilpres 2024. Tentu saja, potensi Gen Z sebagai penetralisir potensi konflik ini menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi sektor perekonomian nasional yang mensyaratkan kondusivitas dan stabilitas sosial politik khususnya pasca Pilpres 2024 agar roda bisnis tetap berjalan tanpa gangguan.

Karena itu kalangan Gen Z ini harus didorong secara positif untuk terlibat dalam proses politik dan memberikan suara mereka pada pemilihan. Karena partisipasi aktif dari generasi Z ini dalam pemilu dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik dan inklusif bagi masyarakat. **

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.