Kamis, 25 April 24

GBN 2019 Angkat Batik Sumatera

GBN 2019 Angkat Batik Sumatera
* Acara jumpa pers terkait kegiatan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2019 dengan mengusung tema 'Lestari Tak Terbatas' di Grand Indonesia West Mall lantai 8, Jakarta, Senin (29/4/2019). (foto: Kapoy)

Jakarta, Obsessionnews.com – Yayasan Batik Indonesia (YBI) menggelar jumpa pers terkait kegiatan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2019 dengan mengusung tema ‘Lestari Tak Terbatas’ di Grand Indonesia West Mall lantai 8, Jakarta, Senin (29/4/2019).

 

Baca juga:

Dirut LPDB Minta Pengrajin Batik Pamekasan Bentuk Koperasi

OASE Kunjungi Pusat Pelatihan Pengrajin Batik Kampung Podhek Pamekasan

Smesco Ikut Promosikan Batik Tanah Liek Asal Sumbar

 

GBN 2019 ini akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, pada  8-12 Mei 2019.

Wakil Ketua YBI Sri Murniati Widodo AS mengatakan, Batik berdasarkan UNESCO, yang secara resmi mengakui keberadaannya sebagai warisan budaya dunia. Batik juga telah dimasukkan ke dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia (Masterpieces of the Oral and Inlangible Herilage of Humanity), dimana pengakuan tersebut merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia.

“Momentum penetapan tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober 2009,” ujar Sri Widodo dalam jumpa persnya.

Perempuan yang akrab di sapa ibu Widodo ini mengaku, berbagai upaya dilakukan oleh pihaknya untuk mempromosikan dan mengembangkan batik dan aplikasinya di dalam negeri. Salah satunya adalah dengan penyelenggaraan GBN yang telah dilaksanakan sejak 1996 oleh YBI.

 

Baca juga:

Rayakan Hari Batik Nasional, Riana Kesuma Ajak Pelanggan Berbelaja Sambil Berderma

FOTO Ribuan Orang Membatik Pecahkan Rekor MURI

Tagar #HariBatikNasional Duduki Puncak ‘Trending Topic’ di Twitter

 

“Setelah sukses menyelenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 Gelar Batik Nusantara kembali akan dilaksanakan untuk ke-11 kalinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia penyelenggara GBN 2019 Wida D. Herdiawan mengatakan, pegelaran batik ini mengusung tema ‘Lestari Tak Berbatas’. Yang memiliki arti bahwa batik sebagai warisan luhur tidak lagi berkonotasi kuno.

“Sebaliknya batik menciptakan kebebasan, kedinamisan, serta keceriaan yang sesuai dengan gaya hidup di masa sekarang,” ungkap Wida dalam acara yang sama.

Menurut dia, batik kini telah menjadi fashion statement bagi banyak orang, dan seiring dengan perubahan jaman, perlu adanya pelestarian dan penyesuaian bagi industrinya untuk tetap dapat bersama secara global sehingga para perajin Batik harus semakin kreatif dan inovatif dalam menghasilkan mahakarya dengan kekayaan motif yang relevan dan kekinian namun tidak kehilangan nilai-nilai budaya dan tradisional yang terkandung di dalamnya.

Ketua Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita menginginkan,  batik di seluruh Indonesia dapat memperdalam batiknya masing-masing.

“GBN 2019 kita tampilkan batik Sumatera, tapi pengikut-pengikutnya juga dari pulau lain,” ujarnya.

Seperti diketahui, batik merupakan kerajinan asli masyarakat pulau Jawa, namun dalam pengembangannya batik telah merambah ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Pulau Sumartera.

Batik Sumatera memiliki corak dan motif dengan ciri khas yang mewakili budaya daerah masing-masing dan melalui pameran GBN 2019, ragam batik dari Sumatera dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas dalam kaitannya memperkaya khasanah motif Batik Nusantara yang memillki sejarah panjang perjalanan mulai awal diciptakan hingga proses penyebarannya di seluruh pelosok negeri.

Dalam rangka membidik generasi millennial, GBN 2019, bekerjasama dengan bermacam komunitas muda, sekolah desain busana, serta Putra Putri Batik Nusantara, mempersiapkan berbagai program menarik seperti fashion show, talk show, dialog batik, workshop dan lain-lainnya. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.