Presiden Federasi Sepakbola Vietnam (VFF), Le Khanh Hai memutuskan mundur dari jabatannya tak lama setelah tim nasional negaranya tersingkir dari Piala AFF 2020. Mundurnya "ketua umum PSSI-nya" Vietnam Le Khanh Hai ini cukup mengejutkan karena sepakbola Vietnam berkembang pesat di bawah kepemimpinannya. Langkah Vietnam di turnamen antarnegara Asia Tenggara tahun ini harus terhenti di semi-final setelah kalah agregat 2-0 dari Thailand usai melewati dua pertemuan. Tak cuma tersingkir, pulangnya Vietnam lebih awal juga berarti mereka gagal mempertahankan trofi juara yang direngkuh pada edisi 2018 lalu. Le Khanh Hai sudah mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam pada 30 Desember kemarin dan masih menantikan persetujuan dari lembaga tersebut, seperti yang dilaporkan VNExpress. Apabila disetujui, maka pria berusia 55 tahun itu akan mengakhiri jabatannya setahun lebih awal dari periode yang seharusnya ia jalani sampai akhir 2022. Le Khanh Hai memulai jabatan sebagai presiden VFF pada 8 Desember 2018 melalui sistem pemungutan suara dan pekerjaannya sebenarnya terbilang memuaskan karena mampu mengangkat prestasi Vietnam di kancah internasional. Selama masa jabatannya sebagai presiden, Vietnam secara mengesankan lolos hingga perempat-final Piala Asia 2019, mencapai babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022. Sementara di kancah Asia Tenggara, Vietnam mendominasi di berbagai kelompok umur, mulai dari tim senior yang memenangkan Piala AFF 2018, serta tim U-23 yang menyegel medali emas SEA Games 2019. Belum ada keterangan resmi yang dirilis mengenai alasan di balik pengunduran diri Le Khanh Hai, namun publik di sana berspekulasi bahwa salah satu faktornya adalah kegagalan Vietnam mempertahankan dominasi di sepakbola ASEAN usai tersingkir dari Piala AFF tahun ini. Untuk mengisi kekosongan tugas yang ditinggalkan oleh Le Khanh Hai, wakil presiden VFF saat ini, Tran Quoc Tuan kemungkinan besar akan menggantikan perannya dalam periode jangka pendek. (Goal.com/Red)