Film AAJC Karya Garin Tayang Perdana di BIFF 2015 Korsel

Jakarta, Obsessionnews – Film Aach…Aku Jatuh Cinta (AAJC) bergaya retro yang disutradarai oleh Garin Nugroho tayang perdana di Busan International Film Festival (BIFF) 2015, Korea Selatan, Senin (5/10/2015). Film AAJC diputar tiga kali dalam segmen ‘A window of asian cinema’. “AAJC diputar tiga kali, yaitu 5, 8, dan 9 Oktober 2015. Judul Internasional AAJC diganti menjadi ‘Chaotic Love Poems’ dan juga nanti versi rilis di bioskop Indonesia berbeda dengan festival-festival lainnya,” ujar Garin Nugroho di kantor MVP Pictures, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2015). Film yang dibintangi oleh pemeran kondang aktor Chicco Jerikho, Pevita Pearce, Nova Eliza, Annisa Hertami ini diproduksi oleh MVP Pictures & Treewater Production dan diproduserin oleh Raam Punjabi. BIFF 2015 yang kali ini menampilkan 52 judul film dari 32 negara, tentu membuat bangga bagi perfilman Indonesia, mengingat sebagian besar film-film di ‘A window of asian’ berkategori ‘world premiere’ dan ‘international premiere’ yang dimaksudkan sama, tetapi yang membedakan adalah proses dari lanjutan pendistribusian film tersebut. [caption id="attachment_65229" align="aligncenter" width="640"]
Garin Nugroho di kantor MVP Pictures, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2015).[/caption] Label Internasional menunjukkan film tersebut setelah tayang perdana di BIFF akan beredar secara internasional. Ini akan menguntungkan, mengingat jalur peredaran film yang akan didistribusikan lebih meluas. Tak hanya itu, film AAJC merupakan film keenam Garin Nugroho yang diputar di Busan, tentu menjadi sangat istimewa, sebelumnya pada 1997 Garin pernah menjadi dewan juri di BIFF. Film AAJC yang mengambil setting shooting di Semarang dan Jogjakarta ini dijadwalkan akan rilis di bioskop Indonesia pada 5 November 2015. Film yang mengambil setting tahun 70-an ini bercerita mengenai kisah percintaan dua anak manusia, Yulia (Pevita Pierce) dan Rumi (Chicco Jerikho) yang tumbuh sejak kecil saat mereka bertetangga. Hubungan yang unik, puitis, naïf, penuh kekonyolan, tragic dan sangat komikal mewarnai perjalanan cinta mereka. Perubahan zaman selam tiga decade ikut merubah gaya hidup dan rasa cinta orang-orang sekitar, juga Rumi dan Yulia. (Popi Rahim)
