Jumat, 26 April 24

Erick Thohir Majukan BUMN dengan Transformasi

Erick Thohir Majukan BUMN dengan Transformasi
* Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: Ist)

Jakarta, obsessionnews.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertekad tak ingin perusahaan pelat merah menjadi Menara gading.

Oleh karena itu, dia membangun fondasi BUMN dengan lima pilar utama untuk percepatan transformasi BUMN, yakni menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial bagi masyarakat; inovasi model bisnis; pemanfaatan teknologi; investasi; dan pengembangan SDM.

Untuk investasi, Erick mendorong ekosistem kerja sama sesuai dengan core business atau bisnis inti BUMN dan supply chain atau rantai pasok yang harus sama-sama menguntungkan. Dia menyoroti tiga faktor utama dalam investasi BUMN, yakni infrastruktur, pendanaan, dan akses pasar. Dia meminta BUMN segera melakukan adaptasi dan transformasi agar tetap mampu bersaing dengan pasar.

Erick mencontohkan PT Telkom yang memiliki perusahaan MDI untuk investasi startup atau rintisan. Kementerian BUMN mendukung penuh
pengembangan perusahaan rintisan yang saat ini sedang menjadi perhatian dunia.

Telkom, sambung dia, tak boleh lagi hanya berdiri sebagai perusahaan telekomunikasi, melainkan harus sebagai pemain besar dalam layanan digital. Untuk pendanaan, Erick menyoroti sistem perbankan di Indonesia yang kurang ramah.

“Terutama kepada pelaku usaha yang tidak memiliki rekam jejak perbankan seperti UMKM,” ujar Erick dikutip dari majalah Men’s Obsession, Rabu (25/8/2021).

Oleh karenanya, dia membentuk holding ultra mikro yang terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PNM yang ditargetkan rampung pada kuartal III.

Dia ingin keberadaan holding ultra mikro mampu menjadi sarana yang tepat dalam mendorong BUMN naik kelas. Kementerian BUMN, lanjut Erick, juga sudah berhasil menggabungkan
bank syariah milik anak usaha perbankan nasional melalui PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk.

Dia berharap BSI mampu menjadi andalan pembiayaan bagi para pelaku usaha dan pengembangan industri halal di Indonesia, mulai dari kuliner, busana, hingga kosmetik. (Gia/MO/Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.