Selasa, 28 Maret 23

Empat Tipe Pemimpin Indonesia, Smith Al Hadar: Nomor 4 Ada di dalam Diri Anies Baswedan

Empat Tipe Pemimpin Indonesia, Smith Al Hadar: Nomor 4 Ada di dalam Diri Anies Baswedan
* Salah satu penulis buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya' Menjawab Tantangan Masa Depan Bangsa Dr. Smith Al Hadar. (Foto: Edwin B/obsessionnews)

Obsessionnews.com – Forum Umat Islam (FUI) dan Gerakan Muslim Jakarta berkerja sama menggelar diskusi bedah buku yang bertemakan ‘Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya’ Menjawab Tantangan Masa Depan Bangsa, di Aula Masjid Baiturrahman Jl Dr Saharjo 100 Menteng Atas, Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2022). Buku tersebut ditulis oleh Dr. Smith Al Hadar dan Dr. Abdurrahman Syehbubakar.

Dalam kesempatan itu Smith menyampaikan, salah satu sentral dari buku yang mereka ditulis ini adalah soal tipologi pemimpin.

“Melihat realitas politik di tingkat elit, saya setidaknya membagi pemimpin yang ada di Indonesia empat tipe,” ujar Smith.

Yang pertama, pemimpin yang gagasannya besar, tetapi tidak mampu menterjemahkan gagasan ini ke dalam pilihan kebijakan, apalagi melaksanakan program. Dia mengatakan ini lebih tepat disebut pemimpi, bukan pemimpin.

“Ada nggak kira-kira elit politik yang seperti ini,” ujar Smith disambut dengan jawaban ‘ada’ oleh para audiens yang ada di diskusi bedah buku tersebut.

“Banyak ya.. banyak, alias tidak sedikit,” tambah Smith.

Yang kedua, lanjut dia, tipe manager. Tipe ini lebih ke operasional itu jago, tapi tidak punya gagasan, tidak punya pikiran. Jadi mengerjakan sesuatu, mengambil kebijakan dan program, lebih berdasarkan kebiasaan.

“Dalam istilah saya menang bisa karena terbiasa. Jadi kita jalan di tempat,” ucapnya.

Yang ketiga, menurutnya ini yang sangat buruk. Gagasan tidak ada, tidak mampu melaksanakan kebijakan, dan tidak mau melaksanakan kebijakan dan program yang dirumuskan. Dan yang paling parah adalah dia menjadi senter dari segala kerusakan dalam penyelenggaraan negara.

“Dia menjadi episentrum dari oligarki, dia memfasilitasi tindakan koruptif yang dilakukan oleh penyelenggara negara, maupun aktor di luar negara, ini sangat buruk. Jadi dia terhalang dari kebenaran dan keadilan. Ini tipe pemimpin plastik atau pemimpin yang jahil, jahat dan dungu,” jelasnya.

Dia bertanya kepada peserta, kira-kira ada tidak pemimpin seperti ini di Indonesia? Dijawab oleh peserta diskusi buku tersebut. “Banyak,” ucap peserta dengan serentak.

Yang keempat adalah ini yang paling ikhtiar untuk memimpin Indonesia. “Yang saya sebut sebagai pemimpin otentik,” ujar Smith.

Ciri-cirinya apa? Dia menjelaskan, memiliki gagasan besar. Kemudian mampu menterjemahkan visi atau gagasan besar ke dalam narasi, sehingga dapat dipahami oleh berbagai kalangan. Baik di pemerintah maupun di luar pemerintah. Kemudian narasi ini menjadi landasan untuk memformulasikan kebijakan yang tepat.

“Nah, kebijakan ini dilaksanakan dengan menggerakkan segala sumbar daya yang tersedia, baik di pemerintah maupun di luar pemerintah,” tuturnya.

Dan yang paling penting dari pemimpin ini adalah memiliki keberanian politik untuk membongkar sistem atau melawan anasir jahat di dalam sistem itu. Dia menjelaskan, anasir jahat itu salah satunya yang paling pokok adalah kekuatan oligarki.

“Ada nggak pemimpin seperti ini? Ada, seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Tapi Insyaallah ada,” ujarnya.

Minimal, lanjutnya, pemimpin Indonesia yang mempunyai atribut sangat dekat dengan tipe pemimpin ini. “Siapa itu bapak ibu sekalian?” tanya Smith. Dijawab oleh peserta “Anies Baswedan,” tegas peserta dengan kompak.

“Insyaallah Anies Baswedan,” Smith menambahkan.

Tentu dalam hal ini tidak mengatakan Anies Baswedan itu sempurna, tidak membandingkan dengan kesempurnaan. Tapi, membandingkan secara relatif dengan para elit politik yang lain, katakanlah tokoh-tokoh yang lain, atau capres yang lain.

Dari sisi gagasannya, kemampuan menterjemahkan gagasan itu dalam narasi, sehingga dapat dipahami oleh pemerintah atau non pemerintah. Kemudian dia mampu menggerakkan sumber daya yang tersedia untuk mengeksekusi kebijakan atau program.

“Itu yang kita lihat jelas nampak sekali dalam diri seorang Anies Baswedan,” pungkasnya. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.